HELOINDONESIA.COM -
Demo mahasiswa yang berlangsung di Semarang, Senin (26/8) berakhir dengan kericuhan di Jalan Pahlawan, Kota Semarang dan kantro DPRD Kota Semarang.
Diketahui aksi demo ini terkait isu PKPU Pilkada, menolak revisi UU TNI/Polri, dan pengesahan RUU Perampasan Aset di depan gedung DPRD Kota Semarang.
Tak hanya para mahasiswa, tetapi pelajar SMK juga diduga ikut bergabung dengan demo ini, hingga akhirnya aksi demo tersebut merusak pintu Gerbang DPRD Kota Semarang.
Situasi pun memanas dan para demonstran dan polisi pun akhirnya saling dorong, Para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bergabug pada sore hari. dan membuat situasi makin panas.
Baca juga: Jawaban Airin Setelah Kena Teriakan Dari Megawati, Itu Rasa Sayang Seorang Ibu !
"Kami sayangkan mahasiswa melibatkan siswa SMK dan mereka terprovokasi," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Memasuki petang hari, Senin, 26 Agustus 2024, aparat akhirnya bertindak tegas dengan mencoba membubarkan aksi demo mahasiswa.
Polisi yang diterjunkan berjumlah 1.500 personel. Mereka menggunakan mobil meriam air dan menembakkan gas air mata. Aparat mendorong mahasiswa ke arah utara Jalan Pemuda, Kota Semarang.
Baca juga: Sudah Tampan, Indra Bruggman Tetap Lakukan Operasi Plastik di Korea Selatan
Berdasar akun Radio Elshinta, ada 22 siswa SMK yang diamankan oleh polisi serta 10 mahasiswa yang turut dibawa.
Terlihat pada, Selasa (27/8), belasan orang tua siswa SMK dan dosen dari Unisula, Unnes dan UIN dikabarkan mendatangi Polrestabes Semarang untuk mendampingi para pelajar yang ditahan.
Baca juga: Viral ! Pegawai Pertashop Kena Pelecehan Terekam CCTV, Setelah Meraba Pelaku Malah Tersenyum
