Helo Indonesia

Plesiran Sembari Nguri-Uri Budaya di Desa Wisata Wayang Sidowarno Klaten

Helo Jateng - Ragam -> Traveling
Minggu, 2 April 2023 13:53
    Bagikan  
Plesiran Sembari Nguri-Uri Budaya di Desa Wisata Wayang Sidowarno Klaten

Pengunjung tengah belajar tatah sungging di Deswita Wayang Sidowarno. Foto: dok deswitawayang

KLATEN, HELOINDONESIA.COM - Jika Anda ingin berwisata sekaligus belajar seni budaya, maka Desa Wisata (Deswita) Wayang di Sidowarno, Kabupaten Klaten, adalah tempat plesiran yang recommended. 


Sebagian masyarakat Sidowarno berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian membuat wayang ini diperoleh dari leluhurnya sejak tahun 1950-an.


Ya, dolan ke kampung wayang tepatnya di Dusun Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, kita akan merasakan atmosfer masyarakatnya yang kental dalam nguri-uri atau melestarikan warisan budaya Jawa. 
Di sini, wisatawan diajak berkunjung langsung ke sentra pembuatan wayang kulit. Keunikan wayang dari Sidowarno adalah berbahan kulit kerbau.


Para pengunjung yang ingin belajar proses membuat wayang kulit dari nol hingga rampung, akan dikenalkan dengan istilah seni tatah sungging, yaitu proses memahat dan mewarnai objek wayang tertentu. Makna yang terkandung pada tatah sungging adalah agung dan berwibawa.


Adapun titik kumpul singgah objek wisata tersebut ada di Joglo Omah Wayang, kawasan Dukuh Butuh. Pengelola akan memberikan kenyamanan dan keramahtamahan pengunjung lewat suguhan berupa minuman jamu gendong dan makanan ala desa. Selain itu wisatawan bisa menyaksikan langsung petunjukan tari tradisional, seperti  tari Punakawan.


Dari joglo, pengunjung mulai diajak keliling kampung menggunakan ojek transportasi atau Otrans becak atau sepeda onthel.


Spirit melestarikan budaya khususnya wayang di Sidowarno demikian kokoh. Sentra seni tatah sungging pun bisa bertahan hingga saat ini. Merujuk cerita para sesepuh di sana, seni tatah sungging mulai masuk ke desa tersebut sekitar tahun 1955.


Guna memberikan kenyamanan bagi turis domestik maupun mancanegara, Desa Wisata ini pun dilengkapi fasilitas pendukung seperti areal parkir yang luas, kamar mandi umum, homestay, dan sajian Hidangan Istimewa Kampung (HIK).


Penghargaan ADWI 2023


Yang menggembirakan, pada Maret lalu, Desa Sidowarno menjadi salah satu dari 75 desa terbaik di Indonesia pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar Kemenparekraf.


Data dari Dinas Kepemudaaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng sendiri, menyebutkan ada lima desa wisata di Jateng yang meraih penghargaan itu.


Menurut Divisi Marketing dan Komunikasi Deswita Wayang Fadilla Arsy A, anugerah tersebut amat disyukuri dan membanggakan. Alasannya, sebelumnya tepatnya November 2022, deswita ini  masuk 10 besar desa wisata Jateng dan menduduki peringkat  Harapan I.


''Semoga saja bukan hanya berhenti pada momen penilaian ADWI, tetapi sekaligus jadi ajang promosi yang dapat mendongkrak kunjungan pengunjung, mengingat kami masih dibilang pendatang baru,'' kata Dilla, panggilan akrabnya, kepada Heloindonesia.com, Minggu 2 April 2023.

Panahan tradisional (jemparingan) menjadi daya tarik lain Deswita Wayang. Foto: dok deswitawayang


Dia tak menampik, Deswita Wayang Sidowarno belum terlalu dikenal oleh masyarakat karena masih tergolong wajah baru. Wisata ini diresmikan pada 3 Oktober 2021 dan  mendapat SK Deswita pada September 2022.


Spot paling menarik di sini ada jemparingan (panahan), dan inti dari kunjungan yaitu workhop membuat wayang (natah sungging). ''Beberapa inovasi, yang sedang kami garap saat ini ada di sektor wisata  permainan tradisional dan juga gameboard edukasi wayang,'' tambahnya.


Deswita wayang sudah merebut perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Pengunjung sebagian besar berasal dari Karesidenan Surakarta, lalu Yogyakarta, Jakarta,  sedangkan turis asing yang sudah menginjakkan kaki di sini berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat.


Sejauh ini, lanjut Dilla,  mayoritas pengunjung adalah anak-anak sekolah yang ingin belajar wayang. Pada bulan Ramadan ini  karena puasa, beberapa kegiatan outingclass jarang diadakan dan berimbas pada penurunan angka wisatawan ke deswita wayang. Namun dia optimistis, pada musim liburan sekolah nanti, akan terjadi ledakan jumlah pengunjung.  (Aji)