bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Sejak Tahun 2012 Banyak Hotel Bintang 4 dan 5 Lengkapi Fasilitas Spa, ASITA Ungkap Alasannya

M. Haikal - Ragam -> Traveling
Kamis, 7 September 2023 18:55
    Bagikan  
spa, hotel,
Foto: ist

spa, hotel, - Sejak tahun 2012 banyak hotel melengkapi fasilitas dengan menambahkan spa.

HELOINDONESIA.COM - Sejak tahun 2012, Spa & Wellness di Indonesia, terutama di Bali berkembang dengan pesat.

Hotel berbintang 4 atau 5 banyak yang melengkapi namanya dengan tambahan kata Spa, misalnya A Hotel & Spa.

Selain itu, banyak juga hotel yang melengkapi pelayanan in house nya dengan membangun paviliun khusus untuk Spa.

Beberapa Pusat Spa atau Pusat Meditasi/Yoga juga dibangun secara independen di luar hotel.

"Tipe pelayanan spa/wellness pun beragam. Mulai dari tradisional Bali boreh, Javanese Massage sampai ke gaya Ayurveda, siatsu, Marokko dan banyak lainnya," papar Ketua
Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Pariwisata DPD DKI Jakarta, Hasiyanna S. Ashadi di Jakarta pada Kamis (7/9/2023).

Dikatakan Hasiyanna, wellness di berbagai belahan dunia terus mengalami perkembangan.

Di Luar Negeri, paket wisata Wellness mulai bnyak ditawarkan secara luas dan masuk dalam katalog tahunan Wholesalers. Terutama di Eropa dengan destinasi eksotis Yunani, Maroko, Sri Lanka, India, Jepang dan Thailand.

"Paket wisata yang tawarkan bisa meliputi total Wellness atau pun perbagian. Misalnya Spa, Yoga, Meditasi, Detoksifikasi, penyusunan diet vegetarian dan seterusnya," papar Hasiyanna.

Ada juga, lanjutnya, beberapa paket wisata Wellness dikombinasikan dengan kunjungan ke pusat pembuatan bahan-bahan terkait Wellness. Di antaranya minyak lulur, minuman atau makanan sehat, lumpur/mud, garam-garam campuran air, aromatherapi dan banyak lagi.

Dari catatan ASITA, ungkap Hasiyanna, minat wisatawan mancanegara terhadap wellness umumnya dibagi dalam dua kategori.

Pertama, Wisman yang khusus mengambil paker wisata berdasarkan lokasi pusat wellnessnya dari 7 hingga 12 hari.

Kedua, Wisman yang mengambil paket berwisata 7 hingga 12 hari dan paket spa/wellness di perjalanan bila ada waktu luang.

"Paska pandemi, wisman dan wisatawan nusantara (wisnus) sebagai peminat Wellness meningkat. Bahkan merambah ke medical tourism," katanya.

Prilaku para wisman dan wisnus itu rupanya dilakukan secara rutin, seiring dengan kesadaran menjaga kesehatan diri yang juga meningkat.

Para wisman dan wisnus itu mencari lokasi wisata yang tidak berjejal, pergi ke alam terbuka.

Mereka ingin menikmati udara segar dan bersih, pemandangan indah. Tujuan mereka untuk berwisata sehat, mengurangi atau menghilangkan stress, depresi, kesehatan jiwa, mental, menambah semangat dan banyak lainnya.

Ada juga wisman dan wisnus yang memang berwisata untuk masa perawatan dan paska sembuh dari sakit.

Mereka mencari tempat istirahat khusus yang mendukung untuk kembali bugar, sambil melakukan fisiotherapi, yoga, meditasi.

"Sudah saatnya Indonesia mengembangkan Wellness lokal, selain Bali n Java," ungkapnya.

Destinasi wisata bagi wisman dan wisnus itu harus dilkukan secara strategis untuk menentukan lokasi pusat-pusat kebugaran dan pendukungnya sejalan dengan pola rute wisman dan wisnus di Indonesia.

"Bisa dilakukan dengan cara bekerjasama dengan Tour Operator dan Travel Agent dalam pengemasan paket wisata nya, bisa juga berdasarkan market. Yakni wellness tourism, special interest in adventure n sustainability tourism, outbound medical tourism," paparnya.

Karena itu, lanjut Hasiyanna, perlu menyiapkan SDM yang berstandar Internasional atau bersertifikat.

"Perlu campur tangan pemerintah untuk memastikan Wellness Lokal menjadi tuan rumah di negara sendiri, rencana pemasaran yang tepat sasaran, tepat guna, efektif dan
efisien," tandas Hasiyanna.