bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Festival Kota Lama 2024 Beri Dampak Ikutan bagi Ekonomi dan Pariwisata Kota Semarang

Minggu, 8 September 2024 21:11
    Bagikan  
Festival Kota Lama 2024 Beri Dampak Ikutan bagi Ekonomi dan Pariwisata Kota Semarang

Pegiat pariwisata Trenggono (kanan) bersama Ketua Festival Kota Lama 2024 Agus Suryono. Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling yang jadi daya ungkit ekonomi. Foto: Aji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Asesor Lembaga Sertifikasi Pariwisata Jateng, Trenggono, mengapresiasi penyelenggaraan Festival Kota Lama (FKL) 2024 yang berlangsung 5-15 September di kawasan Kota Lama, Semarang.

Menurut pegiat pariwisata Jateng itu, event FKL 2024 telah menciptakan multiplier effect atau dampak ikutan bagi sektor pariwisata di Kota Semarang. Rangkaian kegiatan yang digelar FKL berpotensi menumbuhkan sektor ekonomi dan wisata, salah satunya festival Kuliner Tradisional Pasar Sentiling.

''Dampak ikutannya banyak. Misalnya Pasar Sentiling ini saja. Supplier-nya berapa ratus yang setor nasi, daging, buah, sayur, telur. Nasi goreng itu perlu daging, pete, telur, sayuran Itu kan jadi pengungkit ekonomi. Lalu berapa orang tenaga kerja yang terserap?,'' ujarnya saat dijumpai di Pasar Sentiling Kota Lama, Semarang, Jumat 6 September 2024 lalu.

Baca juga: Usung Lakon Pandawa Pitu, Ngesti Pandowo Pikat Ratusan Milenial di Wayang On The Street

Dia menjelaskan, event yang berlangsung selama 11 hari ini juga memberikan sentuhan pelestarian budaya Kota Lama. Dijelaskannya, dengan adanya agenda Folklore Kota Lama sebagai rangkaian kegiatan FKL, maka kawasan Kota Lama yang oleh Kemendikbudristek sudah ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya Nasional akan makin menyala.

''Mau kemana mereka? Lha ini tantangan buat kami. Makanya kami merangkul komunitas yang di kawasan Kota Lama, ada Melayu, Pekojan, Kauman, Pecinan, Jawa, dan Belanda. Nah kita beri panggung buat mereka untuk perform guna membangun jatidiri mereka. Dari luar Jawa juga ada,'' katanya.

sentiling

FKL 2024, lanjut Trenggono, diyakini bisa mendongkrak kunjungan wisatawan. Pasalnya, ada sekitar 30 sanggar seni yang melibatkan 600-an talent datang ke Kota Lama selama tiga hari untuk perform.

''Mereka ke sini kan juga ikut berwisata, jajan, dan menginap. Katakanlah 600 ke sini, misalnya ada Kalteng, Yogya, kan sudah pasti jajan dan bawa oleh-oleh,'' tambahnya.

Baca juga: Kunjungi Pameran BISAFEST di Taman Rejosari Semarang, Mbak Agustin Bikin Laris Dagangan Pelaku Ekraf

Soal daya pikat Kota Lama yang dijuluki Little Netherlands yang membuatnya menempati ranking tertinggi sebagai kawasan yang dikunjungi selama libur Lebaran 2024 mengacu data Disporapar Jateng?

Dia menyebut pada spirit dan ''isi''. Pelaku wisata sejak dulu terus menginisiasi agar Kota Lama bukan hanya kumpulan gedung-gedung tua, namun harus diberih roh. Maka muncul upaya merevitalisasi Kota Lama yang kini tampak eksotik dengan ragam spot dan aneka event pertunjukan.

''Kita ada Festival Kota Lama, ya event-event lain bermunculan, ada flashmob, lomba foto, lomba instagram, workshop, lomba lari, dan fashion show,'' tandasnya.

Sementara itu, Ketua FKL 2024 Agus Suryono menjelaskan, festival ini memang diharapkan mampu menjadi daya ungkit pariwisata Kota Semarang. Sebagai event yang masuk Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf ini, kata dia, pihaknya tertantang untuk terus memoles FKL agar bisa memberikan dampak ikutan kepada masyarakat.

''Kami tak hanya mempromosikan keindahan Kota Lama ke nasional, namun bagaimana festival bisa memberdayakan masyarakat,'' ujar Agus. (Aji)