bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Festival Budaya Djayengrono Angkat Tema Kauman dalam Balutan Budaya

Sabtu, 24 Agustus 2024 09:31
    Bagikan  
Festival Budaya Djayengrono Angkat Tema Kauman dalam Balutan Budaya

Festival Budaya Djayengrono. Foto: Dok

PEKALONGAN, HELOINDONESIA.COM -Festival Budaya Djayengrono (FBD) kembali akan digelar 31 Agustus-1 September 2024, di Desa Kauman, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Penyelenggaraan FBD tahun ini adalah untuk ketiga kalinya dilangsungkan. FBD pertama kali dijadikan kegiatan pada tahun 2022 lalu.

Mengangkat tema “Kauman dalam Balutan Budaya”, visi penyelanggaraan FBD adalah dalam rangka mengangkat dan memajukan budaya lokal, serta apresiasi untuk mereka yang sudah berjuang dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.

“Djayengrono adalah seorang ulama yang juga birokrat, pemimpin sebuah wilayah yang disebut Kabupaten Wiroto atau Wiradesa, pada sekitar tahun 1700-an. Beliau memiliki gelar Kanjeng Adipati Djayengrono,’’tutur Kepala Desa Kauman, Kecamatan Wiradesa, Asy’ari saat dihubungi melalui wawancara online dengan heloindonesia.com

Ari, panggilan akrab Asy’ari mengisahkan keberadaan Kabupaten Wiroto pada zaman dulu. Wiroto merupakan sebuah kabupaten yang pada tahun 1805 oleh Jenderal Deandels di merger masuk wilayah Kabupaten Pekalongan. Sebelumnya, Wiroto berdiri sendiri sebagai daerah kabupaten.

Ulama

Makam Djayengrono sendiri berada di sebelah balai desa Kauman yang masuk wilayah Kecamatan Wiradesa. Sampai sekarang makam ulama yang juga birokrat pada zamannya tersebut, masih terawat dan sering dikunjungi peziarah.

Pada rundown acara yang sudah beredar, kegiatan-kegiatan FBD selama dua hari berisi napak tilas, ceremony budaya, bazar UMKM, dan pentas seni pada hari pertama, 31 Agustus 2024. Kemudian pada hari kedua akan diadakan seminar budaya pada pagi hari, dan puncaknya akan diadakan karnaval budaya.

Ari menambahkan, pada acara napak tilas akan diadakan pembacaan doa dan yasin tahlil kepada Djayengrono. Para tokoh, sesepuh dan pinisepuh Desa Kauman akan hadir pada acara tersebut, untuk melakukan doa bersama.

Yang menarik lagi pada pembukaan Festival Budaya Djayengrono adalah dimunculkannya ikon kuliner Kauman, yaitu Jenang Lamaran dan kue Sengkulun yang akan dikirabkan. Selain itu, ditampilkan pula pagelaran tari kolosal "Tari Megono" khas Pekalongan yang akan dibawakan 80 anak-anak Desa Kauman. Semua acara berada di satu lokasi sekitar balai desa

UMKM

Untuk menumbuhkembangkan UMKM lokal, juga akan diadakan Bazar UMKM dengan dibagi dua macam. Yang pertama UMKM yang sudah melalui proses kurasi dan sudah ditampilkan di program UMKM televisi lokal Pekalongan. Untuk yang ini akan ada tujuh stand. Kemudian untuk mengakomodir warga lokal diadakan bazar UMKM umum, pelaku UMKM Warga Desa Kauman, para pedagang kecil, jumlahnya ada 10 stand. Ada juga lagi Bazar Kuliner, diikuti 16 stand yang menampilkan jajanan tradisional zaman dulu khas buatan Desa Kauman.

Sedangkan pentas budaya akan menampilkan kebudayaan tradisional perwakilan RT. Puncaknya, penampilan pentas teater musikal dari anak-anak SD dan pentas sintren dari sanggar Lais Macan Putih Desa Kauman, Kecamatan Wiradesa

Pada hari kedua, akan diadakan karnaval budaya dengan mengambil rute keliling desa, jarak tempuhnya sekitar 2 kilometer. Yang khas dari karnaval ini masing-masing utusan RT menampilkan maskot dari tokoh-tokoh yang sudah ditentukan yang akan dinilai. Ahad pagi sebelum karnaval budaya ada acara seminar budaya yang mengupas sejarah Kanjeng Adipati Djayengrono. Hastag kegiatan ini adalah #Kaumanduwegawe. (ADE)