Melemah, Semangat Juang Kader HMI Justru di Era Digital Saat Ini

Jumat, 23 Agustus 2024 23:44
Adi Chandra Gutama Helo Lampung

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Adi Chandra Gutama, kader HMI Cabang Kota Bandarlampung, berpendapat para kader wadah organisasi ini harus mampu menjadikan perkembangan teknologi digital sebagai alat perjuangan.

Menurut dia, kader HMI seharusnya dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat perjuangan, membentuk opini publik, dan menjadi motor penggerak isu-isu nasional. "Realitas yang terjadi justru sebaliknya," kata dia.

Banyak kader HMI yang tampaknya mulai melupakan esensi perjuangan yang seharusnya menjadi inti dari setiap langkah. Perkembangan teknologi dan media sosial akhirmlnya menjadi pedang bermata dua, kata Chandra Gutama.

Padahal, menurut dia, digitalisasi memberikan ruang yang luas bagi kader-kader HMI untuk berdiskusi dan berkolaborasi tanpa harus bertemu secara fisik. Internet dan smartphone memungkinkan penyebaran gagasan dan aspirasi dengan lebih cepat dan efisien.

Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh kader-kader HMI saat ini. "Banyak kader HMI yang tampaknya lupa akan arti penting perjuangan. Hakikat perjuangan organisatoris yang sejak awal telah dimiliki oleh HMI mulai memudar di kalangan kader," ujar Adi Chandra Gutama.

Menurut Adi, ada kecenderungan kader HMI era milenial lebih terfokus pada hal-hal yang bersifat superficial. Mereka cenderung lebih tertarik pada visualisasi dan kemasan, ketimbang pada substansi perjuangan.

"Perjuangan HMI, yang sejak lama berakar pada tiga latar belakang yaitu keumatan, kebangsaan, dan kemahasiswaan, kini mulai buram," ujarmya.

Hal ini disebabkan oleh semakin dilupakannya tujuan utama HMI yang tertuang dalam Pasal 4 Anggaran Dasar," jelasnya.

Adi menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak oleh kader-kader HMI. Media sosial dapat digunakan sebagai platform untuk menyebarkan gagasan yang visioner dan menggugah semangat mahasiswa lain.

"HMI harus mampu menciptakan tren melalui gagasan yang berbobot dan relevan dengan isu-isu nasional," tambahnya. Video kreatif dan konten visual lainnya bisa menjadi alat efektif untuk menarik minat mahasiswa terhadap pentingnya berorganisasi dan berjuang demi kemajuan bangsa.

Lebih jauh, Adi mengingatkan agar kader HMI tidak kehilangan identitasnya dalam arus modernisasi. "Jadikan organisasi HMI sebagai kerangka objektivitas dan rasionalitas dalam membentuk pola pikir serta aksi. Aktualisasikan tujuan HMI dengan iman, ilmu, dan amal yang nyata," tutupnya.

Era digitalisasi memang menuntut perubahan strategi dalam menjalankan misi organisasi. Namun, nilai-nilai dasar perjuangan tidak boleh tergadai oleh kecanggihan teknologi.

Kader HMI harus mampu menjawab tantangan ini dengan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai yang telah menjadi fondasi organisasi sejak berdirinya. Di tangan kader-kader inilah masa depan HMI dan bangsa ini dipertaruhkan. (Habam)

 - 

Berita Terkini