SPANYOL - Menyusul kemenangan 4-1 Manchester City atas Liverpool, banyak yang bertanya-tanya apakah Sky Blues adalah tim yang lebih baik tanpa Erling Haaland yang masih cedera.
Pemain internasional Norwegia itu adalah pencetak gol terbanyak Liga Premier dan Liga Champions, setelah mencetak 42 gol dalam 37 pertandingan di semua kompetisi.
Namun, dalam ketidakhadirannya Manchester City tampil spektakuler dan sangat cair melawan The Reds Liverpool, dengan Ilkay Gundogan, Kevin De Bruyne, Julian Alvarez, Jack Grealish dan Riyad Mahrez bersinar di depan.
"Menit pertama hingga menit ke-93 adalah penampilan yang sempurna, meskipun kami kebobolan, kami bermain sangat baik," kata Pep Guardiola kepada BT Sport.
"Mereka [Liverpool] selalu memiliki ancaman pada transisi tetapi kami bermain sangat bagus. Salah satu penampilan terbaik dalam tujuh tahun saya.
"Para pemain tahu kami tidak bermain buruk. Tertinggal satu gol dan kami terus melakukannya dan hanya sedikit mengobrol di babak pertama dan beruntung bisa mencetak gol kedua. Tapi kemudian pada kedudukan 2-1 permainan stabil. "
Namun, Dietmar Hamann (mantan pemain timnas Jerman) percaya bahwa Manchester City sedang memainkan sepakbola terbaiknya saat Haaland tidak masuk starting line-up.
"Man City adalah tim yang lebih baik tanpa Haaland, bahkan jika dia mencetak 40 gol musim ini," cuit Hamann pada Januari lalu.
Statistik yang membuktikan hal ini
Analis Opta menyusun artikel pada bulan Februari di mana mereka menekankan bahwa Manchester City telah kehilangan kecepatan dan vertikalitas musim ini.
Mereka menunjukkan bahwa jumlah sprint per game telah turun dari 130,1 menjadi 120,4 dibandingkan musim lalu, sementara carry progresif per 90 menit turun dari 30,1 menjadi 20,5.
Sementara itu, The Athletic melaporkan, menurut model SPI FiveThirtyEight, peringkat tim Manchester City turun dari 93,5 menjadi 90,8 - terendah sejak musim kedua Guardiola di tim tersebut. (*)
(A Winoto)