JERMN - Secara mengejutkan, Bayern Munich telah memilih untuk berpisah dengan memecat pelatih Julian Nagelsmann, pelatih ajaib yang baru berusia 35 tahun. Menurut media Inggris, Bayern Munich akan memecat pelatih kepala Julian Nagelsmann pada hari Jumat.
Sebenarnya, Julian Nagelsmann punya rekor Liga Champions 100 persen dan membawa ke babak perempat final, namun klub Bayern Munich sudah pada keputusaan akan membawa mantan bos Chelsea Thomas Tuchel untuk menggantikannya.
Rupanya kondisi di kompetisi Bundesliga yang menyebabkan manajemen klub gerah,Bayern kini melorot ke posisi kedua di bawah Dortmund.
Baik majalah Kicker dan tabloid Jerman Bild melaporkan bahwa Bayern mengakhiri periode Nagelsmann sebagai pelatih menyusul kekalahan tim 2-1 di Bayer Leverkusen di Bundesliga pada hari Minggu.
Kekalahan itu menjatuhkan Bayern ke posisi kedua, satu poin di belakang Borussia Dortmund sebelum kedua tim bentrok di Munich pada 1 April.
Mereka juga duduk di urutan kedua di Bundesliga, terlempar dari posisi teratas pada akhir pekan menyusul kekalahan 2-1 yang mengecewakan dari Bayer Leverkusen. Borussia Dortmund saat ini duduk di puncak, setelah mengalahkan K?ln 6-1 pada hari Sabtu.
Bayern menjamu Dortmund segera setelah jeda internasional di Der Klassiker. Tapi Nagelsmann akan diberi tahu bahwa jasanya di Allianz Arena tidak lagi dibutuhkan oleh petinggi klub. Sebaliknya, mantan manajer Dortmund dan Chelsea Thomas Tuchel akan mengambil tempatnya di kursi panas Bavaria.
Meskipun membuat rekor 100 persen di Liga Champions musim ini - sebuah rekor yang membawa mereka ke pertarungan delapan besar dengan Manchester City dan Pep Guardiola - ada pertanyaan atas pengambilan keputusan Nagelsmann dan kemampuannya untuk menghadapi kritik, terutama dari hierarki klub, yang menempatkan kekalahan dari Leverkusen tepat di depan pintunya.
Nagelsmann diberitahu tentang nasibnya pada Kamis malam, setelah dipanggil oleh ofisial klub saat liburan ski di Austria.
Ini adalah langkah yang benar-benar kejam dari Bayern untuk berpisah dengan Nagelsmann sekarang, tetapi sejarah menunjukkan bahwa ketika kepala klub mulai memiliki pertanyaan tentang kemampuan manajer untuk mengambil sisi ke depan, mereka tidak bertahan terlalu lama.
Baik Carlo Ancelotti dan Niko Kovac sama-sama dipecat pada pertengahan musim dalam beberapa tahun terakhir.
Ironisnya, dengan beralih ke Tuchel, mereka akan mempekerjakan seorang pelatih kepala yang telah meninggalkan dua pekerjaan terakhirnya di pertengahan musim dan yang memiliki rekor sebagai karakter yang tidak selalu cocok dengan kepala klub.
Tuchel meninggalkan Mainz dan Borussia Dortmund setelah perselisihan yang terkenal, dipecat oleh PSG kurang dari empat bulan setelah mencapai final Liga Champions 2020 dan kemudian meninggalkan Chelsea setelah bentrokan kepribadian dengan Todd Boehly setelah pengambilalihannya tahun lalu.
Tapi tidak ada yang meragukan silsilahnya sebagai pelatih. Pria Jerman itu adalah salah satu elit dunia, dihormati secara luas oleh para pelatih dan pemain, dan dapat menyebut dirinya sebagai pemenang Liga Champions, setelah membawa Chelsea meraih trofi pada tahun 2021 - mengalahkan Guardiola di final.
Sekarang dia akan diberi tugas untuk memikirkan orang Catalan sekali lagi bulan depan. Bayern selalu menjadi penggemar berat dan memutuskan bahwa mereka tidak dapat melewatkan kesempatan ini untuk akhirnya membawanya ke Munich. (*)
(A Winoto)
