HELOINDONESIA.COM - Manchester United dikabarkan tidak berencana memecat manajer Erik ten Hag meskipun kalah telak 3-0 dari Liverpool pada hari Minggu. Kekalahan tersebut membuat United berada di posisi ke-14 di Liga Primer dengan hanya tiga poin dari tiga pertandingan pembukaan mereka, dengan tekanan yang sudah menumpuk pada pelatih asal Belanda itu.
Ten Hag sebelumnya diperkirakan akan meninggalkan peran ini pada akhir musim 2023/24, tetapi klub tersebut mengaktifkan klausul satu tahun dalam kontraknya, yang memperpanjang kontraknya hingga 2026.
Hal itu menyusul kemenangan mengejutkan United atas tetangganya Manchester City di final Piala FA, tetapi Ten Hag sendiri telah mengakui bahwa klub tersebut telah mengadakan pembicaraan dengan Thomas Tuchel sebelum memutuskan untuk tetap mempertahankannya.
Dan Express Sport memahami bahwa pria berusia 54 tahun itu akan diberi waktu untuk mengatasi performa buruk timnya. Setelah menghabiskan lebih dari £175 juta untuk pemain baru musim panas ini, Sir Jim Ratcliffe dan rekan-rekannya tampaknya siap untuk tetap bersabar dan memberi waktu bagi skuad baru untuk beradaptasi.
Baca juga: Liga Inggris 2024: Erik ten Hag Mengatakan Dia Bukan Harry Poter
Berbicara menjelang kekalahan hari Minggu di Old Trafford, CEO baru United Omar Berrada menegaskan keputusan untuk mempertahankan Ten Hag musim panas ini adalah keputusan yang tepat. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami sangat senang dengan keputusan itu," katanya.
"Erik mendapat dukungan penuh kami dan kami telah bekerja sama sangat erat di jendela transfer ini. Kami akan terus bekerja sama sangat erat dengannya untuk membantunya mendapatkan hasil terbaik dari tim."
Direktur olahraga Dan Ashworth juga tegas dengan dukungannya untuk mantan pemain Ajax itu. "Yang bisa saya lakukan adalah mengulangi apa yang saya ingat pernah katakan, yaitu saya sangat menikmati bekerja dengan Erik selama delapan minggu terakhir," katanya.
"Saya melihat tugas saya adalah mendukungnya dengan segala cara yang mungkin, baik secara operasional, perekrutan, medis, psikologi, maupun arus pelatihan. Tugas saya adalah meringankan bebannya sebanyak mungkin, agar dia dapat sepenuhnya fokus pada lapangan latihan dan rencana taktis pertandingan untuk meraih kesuksesan bagi Manchester United."**
