INGGRIS - Pasukan Pep Guardiola, Manchester City meraih kemenangan fantastis 3-0 di leg pertama perempat final Liga Champions mereka. Padahal sebelumnya sempat disebut laga final kepagian, tapi nyatanya terlalu jomplang. Ternyata Manchester City secara sensasional membuat Bayern Munich merintih kesakitan karena dihajar 3-0.
Maka tidak ada cerita dongeng indah saat Thomas Tuchel ke Inggris karena dia menyaksikan tim Bayern Munich yang diasuhnya kalah telak 3-0 dari Manchester City di leg pertama pertandingan perempat final Liga Champions mereka.
Selasa malam melihat klub dengan materi pemain terbesar dalam sejarah olahraga menang dengan nyaman di kandang melawan lawan yang lebih rendah, seperti yang diharapkan, meskipun aspek permainan mereka sangat memukau.
Itu telah dijuluki sebagai penggemar 'final' atau final kepagian, yang ingin dilihat ketika kedua raksasa dipertemukan di perempat final, tetapi pada akhirnya kejadian di lapangan hanya menunjukkan kesenjangan sumber daya antara tim terbaik Inggris dan tim terbaik Jerman.
Tidak ada pemikiran berlebihan pada kesempatan ini dari Guardiola, meski memainkan John Stones di lini tengah.
Tidak ada kekacauan Liga Champions seperti yang telah ditandai sebagian besar waktu Sheikh Mansour sebagai tokoh struktur kepemilikan 'unik' Manchester City.
Tidak, pada malam ini itu adalah tim sepak bola terbaik di dunia yang bermain dengan sangat baik. Jack Grealish, Kevin De Bruyne, Bernardo Silva dan Erling Haaland semuanya spektakuler, dan mereka dibantu oleh penampilan horor dari Yann Sommer dan Dayot Upamecano.
Jurang Perbedaan Sudah Jelas
Meskipun memiliki banyak penguasaan bola di awal, Bayern Munich dengan cepat menyadari bahwa mereka tidak siap untuk menyamai tim yang telah dibangun dengan perencanaan yang sangat teliti dan investasi yang besar.
Haaland melakukan serangan rendah yang kuat setelah 25 menit, tetapi Sommer mampu menahannya.
Rasanya seperti The Blues menjaga jarak dari Bavarians sampai mereka benar-benar mengukur seberapa banyak bakat yang mereka miliki daripada tim tamu.
Pada menit ke-27 gol pembuka datang, meski melalui sumber yang tidak terduga. Rodri, yang biasanya dipercaya melakukan pelanggaran taktis dan disiplin bertahan, menghasilkan serangan individu yang cukup sensasional.
Pemain internasional Spanyol itu berhasil menguasai bola dan melepaskan tembakan melengkung ke sudut atas gawang.
Leroy Sane mengancam mantan timnya dua kali tak lama setelah paruh waktu, tetapi mereka memiliki peluang terbaik, keduanya digagalkan oleh Ederson.
Bayern Munchen kemudian tumbang secara defensif. Upaya Yann Sommer dan Upamecano untuk bermain dari belakang mengingatkan pada tim liga yang lebih rendah.
Manchester City tidak perlu menekan mereka dengan keras dan gol kedua datang melalui kesalahan individu yang sangat besar dari pemain Prancis itu.
Dia ketahuan mencoba berlari dengan bola ke lini tengah, direbut dan Erling Haaland menghasilkan umpan silang yang bagus ke Bernardo Silva di tiang belakang.
Sundulannya digagalkan oleh kiper Swiss saat terbang ke gawang. Dalam sekejap mata, skor menjadi 3-0 saat penyerang Norwegia itu menambahkan satu gol lagi ke buku catatannya yang tak ada habisnya untuk musim 2022/23.
Sundulan Stones melewati pertahanan Bayern Munich dan mendapati Haaland tidak terkawal di tiang belakang.
Dengan gaya khasnya, dia meluncur dan mengarahkan bola ke gawang, yang pada dasarnya mengakhiri perempat final ini sebagai kontes dengan lebih dari 90 menit tersisa. (*)
(A Winoto)
