LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Dalam binar cahaya dari sudut bebatuan dan pepohonan karet, suara petikan gitar dan biola menyayat indah malam penutupan Tulangbawang (Tubaba) Art Festival di Kota Budaya Ulluan Nukghik, Kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulangbawang Tengah, Sabtu (3/8/2024).
Ribuan masyarakat kabupaten termuda setempat larut dalam suasana penuh cinta dalam balutan kemeriahan dan keindahan pada malam puncak festival yang kedelapan bersama para musisi setempat, luar kota, hingga mancanegara.
Belum usai para penonton menikmati keindahan gemerlapnya lampu, mereka dibuat semakin takjub dengan penampilan nyentrik musisi asal Bandung Panji Siswanto atau yang lebih dikenal nama panggung Panji Sakti.
Panji berkolaborasi dengan pelajar Sekolah Seni Tubaba.Dengan memakai topi, berkacamata, baju kaos, celana cingkrang dan memakai sepatu cat, Panji Sakti menggiring anak-anak seni bernyanyi lagu berjudul " Sayur Juara".
Suasana semakin penuh rasa dengan pembacaan puisi yang menyentuh rasa ribuan penonton. Direktur Tubaba Art Festival Semi Ikra Anggara sukses tak hanya menghadirkan seni tapi juga cinta di tengah kawasan perkebunan karet.
Pada festival itu, Panji Sakti menyanyikan enam judul lagu yang melonkolis membawa suasana malam itu larut akan setiap bait lagu yang dinyanyikannya. Keenam lagu Dia Danau, Sang Guru, Tanpa Aku, Kepada Noor, dan yang terakhir Jiwaku Sekuntum Bunga Kamboja.
Dari keenam lagu itu, sang musisi menciptakan nya atas pengalaman pribadi dan tentu penuh arti, ada satu lagu yang sangat menyentuh hati para penonton sembari mengiringi dengan hiasan lampu handphone yaitu lagu yang berjudul "Kepada Noor".
Bukan hanya menyentuh jiwa-jiwa yang sedang galau tetapi makna di baliknya juga sangat dalam, menyedihkan dan relate dengan sebagian orang.
Makna Lagu "Kepada Noor" sukses menghipnotis dan membawa pendengar masuk ke alunan nada yang sendu. Lagu Kepada Noor Panji Sakti menceritakan tentang seseorang yang menahan rindu kepada orang terkasih.
Rindu adalah perjalanan mengurai waktu. Menjelma pertemuan demi pertemuan. Catatannya tertulis di langit malam. Di telaga dan di ujung daun itu.
Setiap lagu yang diciptakan dan dibawakan malam ini memiliki interpretasi tersendiri terhadap makna yang dibawakannya. "Seni bukan hanya sekadar hiburan tetap dapat menyatukan perbedaan, menginspirasi, serta dapat memperkaya kehidupan ini," kata Budiono, stad Ahli Pj Bupati Tubaba M Firsada.
Lebih mengungkapkan kerinduan kepada sang pencipta bukan kepada seseorang secara personal. Kendati demikian, semua orang bebas untuk mempunyai interpretasi masing-masing.
Terimakasih seni, terimakasih para seniman yang luar biasa, berkat seni kini kita tahu sesungguhnya berapa indahnya kehidupan harmonis.? (Rohman)
-
