REMBANG, HELOINDONESIA.COM - Pada Minggu pagi 28 Juli 2024 itu, warga Desa Ngotet, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah kompak mengenakan pakaian khas Jawa berkumpul di lapangan sepakbola setempat.
Tampak tiga gunungan yang berisi hasil bumi dan puluhan tumpeng. Sajian tersebut sengaja dibuat untuk rangkaian acara sedekah bumi.
Acara sedekah bumi Ngotet dimulai dengan upacara adat Jawa yang diikuti oleh jajaran Perangkat Desa dan warganya. Selama upacara, mereka menggunakan bahasa Jawa Krama.
Baca juga: Ditjen Hubdat Lakukan Pengawasan Bus Pariwisata di Beberapa Pool Ilegal
Usai upacara , puluhan anak- anak dan ibu- ibu menari. Bahkan Kepala Desa Ngotet, Ari Cadra Wibawa dan Camat Rembang Abdul Rouf juga terlihat ikut menari.
Selanjutnya warga mengusung gunungan dan tumpeng dalam kirab ke tiga punden di dukuh yang berbeda. Di lokasi punden leluhur, warga berdoa dan sebagian dari mereka membawa "brokot" berupa nasi lengkap dengan bumbu dan lauk pauk yang nantinya diambil oleh warga yang datang.
Setelah memanjatkan doa kepada sang pencipta, gunungan yang berisi buah- buahan, sayur- sayuran dan palawija diperebutkan oleh warga. Mereka percaya hasil bumi di gunungan membawa berkah.
Setelah itu ada sesi kesenian semacam tayub dengan dua penari menari diiringi oleh para niaga yang menabuh gamelan. Para pria pun ikut menari dan memberikan "saweran" kepada penari.
Hasil Panen
Kades Ngotet , Candra di sela- sela kegiatan mengatakan masing- masing pedukuhan membuat gunungan hasil panen. Sedangkan tumpengnya ada 24 sesuai dengan jumlah RT.
Baca juga: Kapolri Mutasi 157 Pati dan Pamen Polri, Enam Kapolda Berganti
"Jadi satu dukuhan menyiapkan satu gunungan dan sejumlah tumpeng. Gunungan diarak dari lokasi upacara ke punden masing-masing, " tuturnya.
Ia berharap warga Ngotet selalu diberikan kesehatan, rizki dan panen oleh Allah Swt. Yang tak kalah penting tua muda ditekankan dapat menjaga kerukunan.
Sri Sugeng warga RT 2 RW 3 mengaku membawa brokot yang berisi nasi, lauk pauk, sayur. Hal itu sebagai wujud rasa syukur panen.
"Ini per KK bawa nasi gini , namanya brokot. Harapannya bisa selamet semuanya dan warga yang bertani bisa panen, " tambahnya. (Aji)
