Helo Indonesia

Tugu Adipura dalam Pameran Seru Perupa di Studio Artc Corner, Pahoman.

Herman Batin Mangku - Hiburan -> Seni Budaya
Minggu, 23 Juni 2024 22:46
    Bagikan  
SENI RUPA
Helo Lampung

SENI RUPA - Undangan Terbuka dan salah satu pelukis saat on the spot (Foto Kolase Helo)

LAMPUNG, HELO INDONESIA.COM -- Para pelukis Lampung tampaknya semakin bergairah lewat berbagai kegiatan yang seakan-akan tak pernah ada habis-habisnya. Baru juga selesai satu even, mereka telah menyiapkan even berikutnya dan berikutnya. Gairah seni rupa yang patut diapresiasi semua pihak.

Pekan depan (27–30/6/2024), di Studio Artc Corner, Jl. Gatot Subroto No.11, Pahoman, Kota Bandarlampung, Artc Corner bersama Forum Perupa Lampung akan memamerkan karya-karya on the spot pada Bulan Menggambar Nasional di Tugu Adipura, Kota Bandarlampung, Mei lalu.

Artc Corner merupakan komunitas anak muda yang tumbuh dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dengan konsep mengembangkan nilai, ekspresi, dan praktik seni (budaya) untuk memperkaya kebudayaan yang ada di Provinsi Lampung.

Lewat tajuk "Seru-Perupa”, pameran ini menjadi wadah atau ruang bagi perupa Lampung untuk berekspresi dalam bentuk karya seni merespon ikon kota Bandarlampung, yakni Tugu Adipura, kata David, salah seorang penggagas.

Menurut kurator seni rupa Lampung itu, lewat even tersebut, ada interaksi budaya yang memungkinkan terjadinya silaturahmi kesenian antara sesama seniman dan masyarakat.

Dia menilik kembali karya-karya dalam pameran ini setidaknya ada dua kecenderungan. Yang pertama, para perupa merespon aktifitas pada saat itu dengan realitas kebudayaan yang terjadi hari ini. Kedua, melihat tema dengan segenap optimismenya dengan disertai pandangan kritis terhadap tema.

Diuraikannya, para perupa dengan serunya merespon tugu adipura dengan 4 gajah di atasnya, 3 payung dengan warna warni, merah, kuning putih dengan filosofi/simbol itu merupakan payung raja dengan 3 tingkatan yang berarti, memegang teguh tiga tatanan sebagai pedoman hidup sosial.

Payung warna putih, simbol kepemimpinan/kepenyimbangan, kesucian jiwa, ketulusan dan keagungan, ketiganya telah terpatri dalam nilai-nilai keadatan suku Lampung.

Payung warna kuning sebagai simbol berjiwa besar, berjiwa sosial, berjiwa kemasyarakatan. Payung warna merah simbol sikap hidup dengan ketegasan berprilaku, berpikir dan bertindak dalam mengawal pi’il pesenggiri berpegang teguh pada tradisi dan hukum adat sebagai identitas orang Lampung.

Menurut David, landasan kuratorial pameran ini berbeda dengan pameran seni rupa lainnya, dimana kurasinya dibingkai dalam format karya yang sudah jadi setelah itu pengamatan karya pameran ini merupakan program tahunan dengan tajuk “Seru-Perupa”.

Dengan landasan kurasi tersebut, “Seru-Perupa” mengajak para perupa untuk melihat secara kritis, memaknai, menilai, mengungkapkan ide, ekspresi, dan praktik seni dalam merespons konteks nilai-nilai kelokalan (tradisi) hari ini melalui berbagai sudut pandang masing-masing.

Sampai akhirnya, katanya, memunculkan karya-karya yang kuat dalam pembacaan tema landskap kota dan mampu menandai zamannya. "Selamat mengapresiasi," ujar David. (HBM)


 -