Helo Indonesia

Ngobrolin Wacana Pasar Seni Rupa Lampung

Herman Batin Mangku - Hiburan -> Seni Budaya
Jumat, 21 Juni 2024 23:02
    Bagikan  
*
Helo Lampung

* - David (baju hitam)

Oleh David*

SENI rupa Lampung cukup seksi untuk didiskusikan dalam forum-forum pisang goreng dan segelas kopi pahit, dan bukan di hotel berbintang dengan gemerlapnya tawa canda mengumpulkan hasil penjualan karya seni dan pujian-pujian yang memuakkan.

Perhelatan kesenian segera dilaksanakan namun lagi-lagi diskusi pisang goreng dan segelas kopi pahit yang memulainya, dan bukan di hotel berbintang, transformasi budaya membuat kita terus menerus berpikir menjaga keseimbangan perkembangan seni rupa di lampung.

Belum lama ini 20/6/2024 di Studio Artc Corner yang beralamatkan di jalan Gatot Subroto, No.11 Pahoman Kota Bandar Lampung, memberikan ruang bagi para pelukis lampung berdiskusi, membahas tentang hasil karya hasil OTS merayakan Hari Menggambar Nasional yang berlokasi di Tugu Adipura Kota Bandar Lampung, yang rencana akan dipameran pada 27-30 juni 2024 di Artc Corner.

Dalam kesempatan itu hadir Eko Martoyo, Andre, Zuhdan Naufali, Cici Andari, Rachmanisya, David obrolan itu semakin hangat ketika gagasan-gagasan untuk mengadakan diskusi tanya jawab seputar agenda Studio Artc Corner semakin menarik untuk diperbincangkan, Lampung sangat perlu sekali ruang-ruang diskusi ini.

Sambil menikmati musik bisingnya kendara yang lewat malam itu semakin asik diskusinya mulai membahas On The Spot kembali, merencanakan Art Talk hingga biografi para pelukis lampung dengan kemasaan video documenter pelukis lampung, sangat menarik untuk didiskusikan.

Membangun pasar wacana dalam konteks seni rupa melibatkan proses mengembangkan dan memperluas diskusi serta pemahaman tentang berbagai aspek seni rupa. Ini dapat membantu membangun komunitas yang berpendapat, berdiskusi, dan berkolaborasi untuk memajukan pemahaman dan apresiasi terhadap seni rupa.

Hasil karya OTS hari menggambar Nasional tempo lalu, pelukis merespon sebuah icon kota Bandar Lampung Tugu Adipura dengan empat gajah dan aktifitasnya dilokasi pada saat itu, dengan berbagai warna yang sangat tegas untuk diamati, mungkin saja dibalik warna itu tersimpan sesuatu pesan yang ingin disampaikan oleh pelukisnya.

Keindahan sering muncul dalam difinisi estetika selain itu kadang tercantum pula konsep kejelekan bahkan sejak awal keindahan mendominasi definisi estetika, esetetika terbagi menjadi beberapa unsur dalam ranah seni rupa, garis, tekstur, warna, intensitas, ruang dan waktu, kontras, dan harmonisasi.

Presentasi karya adalah proses penghadiran suatu karya pada spectator bentuk presentasi yang sangat beragam dari yang paling sederhana hingga sangat kompleks, dalam seni rupa presentasi karya dapat berupa menunjukan karya pada ruang-ruang apresiasi.

Artc Corner mencoba memfasilitasi karya-karya tersebut untuk dipresentasikan dan diapresiasi oleh masyarakat luas dengan ruang apresiasi Galeri Mini, cukup untuk dinikmati karya-karya yang terpajang diruangan itu dengan suasana sejuk didalamnya.

Teringat saya waktu kost di yogya era tahun 90 an, waktu itu saya sering kali hadir pada pameranpameran di semarang dengan konsep pameran ala kadarnya, pameran di kost-kostan dengan seremoni apa adanya, kacang rebus, kopi dan teh hangat menjadi andalan saat itu mendampingi perhelatan pembukaan pameran yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan dibuka oleh ketua RT setempat, maklum waktu itu untuk pameran digedung-gedung represntatif sangat sulit aksesnya, anak-anak mahasiswa yang terus mencoba berekspresi melalui karya lukisnya.

Saya berpikir ruang apresiasi tidak harus di ruang-ruang yang wah” tapi bagaimana kemasan dalam sebuah perhelatan pameran yang menarik dengan ekspos dan narasi-narasi yang membuat orang penasaran berkunjung untuk mengapresiasi karya-karyanya.

Ide gagasan elaborasi seni antara pikiran dengan hati untuk menginspirasi memerlukan pengemasan. Gaya mengemas memerlukan karakter kecerdasan sosial.

Kita lihat saja para influencer mereka rata rata mampu membuat para followernya terkesima entah dari fisik gaya cerita atau berita yang disampaikan menjadi segar tdk monoton penuh kreasi dan inovasi.

Imajinasi karya seakan mengalir dan menarik daya ingin tahu. Pesan atau konten dari apa yang ingin disampaikan akan lebih mudah dicerna atau dipahami bahkan dihayati.

Founder, Business Management Director, Artc Corner, Cici Andari menejelaskan” kami di artc Corner mencoba menjembatani para perupa muda Lampung, mahasiswa yang baru mencoba menekuni bidang seni rupa khususnya seni lukis untuk dapat berkenalan, berdiskusi seputar seni rupa dengan para pelukis Lampung dan semoga silaturahmi ini dapat membuahkan hasil sehingga bermunculan regenersi perupa lampung ungkapnya”

Rachmanisya, Co-Founder, Art Director di Artc Corner menambahkan” program atau agenda Artc Corner kedepannya. Walk in studio activity melukis bareng di canvas, totebag, bucket hat, clay, mewarnai, drawing, lukis dan digital art, workshop dengan berbagai tema dengan tujuan sebagai jembatan dan media informasi mengenai kegiatan seni yang ada di lampung maupun mengenalkan seniman lampung kepada art anthusiast tambahnya”

Studio Artc Corner mencoba membangun pasar wacana dengan trand saat ini, menggabungkan antara trand masa lalu dan trand kekinian, dengan hadirnya anak muda yang peduli dengan kemajuan seni rupa lampung semoga peristiwa kesenian dilampung khususnya seni rupa semakin semarak, semakin terangkat dari permukaan, membuka jejaring keseluruh seniman yang ada di Indonesia, ungkapnya. 

* Kurator Seni Rupa Lampung