Helo Indonesia

KPU Balam Minta Maaf ke Tokoh Adat, Tak Gunakan Maskot Pilwalkot 2024

Herman Batin Mangku - Hiburan -> Seni Budaya
Sabtu, 25 Mei 2024 20:08
    Bagikan  
ADAT
Helo Lampung

ADAT - KPU Balam bertemu sebagian masyarakat adat

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- KPU kota Bandarlampung (Balam) mengaku bersalah telah menggunakan hewan kera sebagai maskot dengan memakaikan sarung tapis dan tumpal untuk pilkada serentak 2024. Para komisioner menyatakan hal itu kepada para tokoh adat saibatin dan pepadun di Ballroom Sheraton Lampung, Kota Bandarlampung, Sabtu (25/5/2024).

“Saya secara pribadi dan kelembagaan memohon maaf sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya atas kelalaian kami dalam menetapkan maskot Pilkada Bandarlampung,” ujar Ketua KPU Kota Bandarlampung Dedy Triyadi.

Ia mengaku kelalaian tersebut bukan unsur kesengajaan, tetapi disebabkan ketidaktahuan, tanpa ada niat merendahkan adat istiadat masyarakat Lampung. “Maskot ini hasil sayembara dari masyarakat Bandarlampung sebagai salah satu sarana sosialisasi Pilkada Bandarlampung 2024 untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,” katanya. 

Menyikapi polemik maskot Pilkada Bandarlampung 2024, lanjut dia, KPU Kota Bandarlampung memutuskan Pilkada Bandarlampung 2024 tidak menggunakan maskot. "Tidak sama sekali ada lagi maskot. KPU hanya akan menggunakan jingle Pilkada Bandarlampung saja. Maskot tidak akan digunakan selama tahapan pilkada,” ujar dia.

Dedy Triyadi pun meminta bantuan dan dukungan dari Tokoh Adat Saibatin dan Pepadun se-Provinsi Lampung agar tahapan Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024 berjalan lancar sesuai tahapan yang telah ditentukan KPU RI.

Kepaksian Pernong Raja Duta Perbangsa Seem R Canggu dalam musyawarah adat mengapresiasi permohonan maaf KPU Kota Bandarlampung, dan tidak lagi menggunakan maskot “Kerabad” di Pilkada Bandarlampung 2024.

Selaku Juru Bicara Kepaksian Pernong, Seem R Canggu menerima permohonan maaf KPU Kota Bandarlampung.. “Kita sudah mendengar langsung pernyataan maaf dari Ketua KPU. Saya menghormati dan sangat berterima kasih atas ini semua. Secara pribadi, dan mewakili Kepaksian Pernong, kami menerima permohonan maaf ini,” kata dia.

Seem R Canggu berharap polemik maskot Pilkada Bandarlampung 2024 menjadi titik awal untuk menghormati simbol-simbol adat, dan menjaga warisan budaya adiluhung Saibatin dan Pepadun.“Kita jadikan peristiwa ini sebagai titik berangkat kita, khususnya bagi lembaga-lembaga non adat. Ketika menyentuh masyarakat adat, lebih baik dikonsultasikan dulu dengan pemuka-pemuka adat,” ujar dia.

Para perwakilan Tokoh Adat Saibatin dan Pepadun se-Provinsi Lampung yang turut hadir menyampaikan hal senada bahwa permohonan maaf KPU Kota Bandarlampung diterima dengan baik.

Dalam musyawarah adat, Tokoh Adat Saibatin dan Pepadun se-Provinsi Lampung menerima permintaan maaf dari KPU Kota Bandarlampung yang ditandai dengan penyerahan kain putih dan terapang/punduk.

Simbol permohonan maaf secara adat ini diterima oleh Perwakilan Tokoh Adat Saibatin Marga Teluk Betung disaksikan oleh tokoh adat Saibatin dan Pepadun.

Acara musyawarah adat inipun dituangkan dalam Berita Acara Nomor 960/HM.03-BA/1871/2/2024 tentang Musyawarah Penyelesaian Adat Polemik Maskot Pilkada Serentak 2024 KPU Kota Bandarlampung. 

 -