Helo Indonesia

Pj Bupati Jepara Dukung Pelestarian Budaya Lokal untuk Pariwisata

Kamis, 23 Mei 2024 21:31
    Bagikan  
Pj Bupati Jepara Dukung Pelestarian Budaya Lokal untuk Pariwisata

Tradisi perang obor sebagai budaya lokal di Jepara. Foto: jatengprov.go.id

JEPARA, HELOINDONESIA.COM - Atraksi perang obor yang digelar di perempatan Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Senin 20 Mei 2024 lalu, ternyata mampu menarik antusiasme warga lokal, nasional, hingga mancanegara.

Apresiasi disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyana kepada masyarakat Desa Tegalsambi, yang telah merawat tradisi Desa.

Baca juga: SMPN 22 Semarang Raih Juara 1 Kompetisi AIA Healthiest School, Wakili Indonesia ke Asia Pasifik

Menurutnya, tradisi perang obor tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat agar selalumelestarikan, mengembangkan, serta mengenalkan tradisi dan nilai-nilai luhur sejarah, serta budaya lokal.

“Kalau boleh, nanti perang obor ini kita tampilkan juga di lokasi pariwisata seperti pantai, untuk menarik minat wisatawan yang lebih luas,” kata Edy, seperti dikutip dari jatengprov.go.id.

Selain itu, dirinya secara khusus meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berkolaborasi dan Dinas Komunikasi dan Informatika, untuk mem-branding perang obor, sebagai ikon pariwisata Jepara.

Baca juga: Tim USM Latih Pelaku UMKM Teknik Membuat Foto untuk Promosi di Media Sosial

Pada hari yang sama, Pj Bupati Jepara juga menghadiri prosesi Jembul Tulakan, yang merupakan acara sedekah bumi di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Senin (20/5/2024).

Dinilai unik, atraktif, dan menarik, juga terkandung nilai historis ketokohan Pahlawan Nasional Ratu Kalinyamat. Karenanya, Edy berharap prosesi Jembul Tulakan perlu dikenalkan ke seluruh masyarakat.

“Kalau perlu, undang bule-bule, karena di Jepara itu ada seribuan (WNA), tontonkan,” ujarnya.

Disampaikan, pihaknya siap mendukung upaya-upaya pelestarian budaya. Sehingga, diharapkan para WNA lebih mengenal Kabupaten Jepara.

“Kenalkan bahwa tiap desa itu ada budaya-budaya yang sangat luar biasa. Narasikan juga dengan bahasa yang sudah di-translate,” pungkasnya. (Aji)