Category: Ragam | Posted date: Senin, 19-Juni-2023 16:06 | Updated date: 2023-06-19 16:09:08 | Posted by: Syahroni
HELOINDONESIA.COM - Masker wajah darah haid atau sering disebut Moon Masking adalah praktek memanfaatkan darah menstruasi sebagai masker wajah untuk keperluan kosmetik. Meski terkesan menjijikkan, tapi tips perawatan kulit ini belakangan semakin popular. Apalagi beberapa influencer juga sudah mulai mempublikasikannya di media sosial mereka dengan mengoleskan darah menstruasi ke wajah mereka. Namun apakah klaim yang menguntungkan itu benar? Dan apakah itu aman?
Bagaimana cara kerja masker menstruasi?
Menurut para influencer yang mempraktekkan perawatan masker darah haid, tidak sulit untuk melakukan cara masker ini. Mereka hanya perlu mengoleskan darah menstruasi ke wajah. Persiapan dimulai dengan mencuci wajah dengan air bersih. Kemudian darah haid yang sudah dikumpulkan, baik itu dari cangkir periodic atau pun perasan pembalut dioleskan ke wajah hingga leher dengan menggunakan jari yang bersih. Hindari darah dari sekitar mata dan mulut kemudian diamkan selama 15-20 menit.
Klaim manfaat masker darah haid
Orang yang menggunakan darah haid sebagai perawatan kulit mengklaim memiliki manfaat sebagai berikut:
Namun demikian, semua dugaan manfaat ini bersifat spekulatif dan tidak memiliki bukti pendukung.
Baca juga: Bukan untuk Coba-coba, 3 Jenis Facial Unggulan Ini Menyesuaikan Kebutuhan Perawatan Kulit Wajahmu
Masker Wajah Darah Menstruasi – Dari Sudut Pandang Sains
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung manfaat menggunakan darah haid sebagai masker wajah. Sebaliknya, ada cukup banyak alasan mengapa kita sebenarnya harus meragukan keefektifannya. Berikut klaim dibandingkan dengan kenyataannya:
Bahaya mengoleskan darah haid pada kulit
Darah menstruasi yang dioleskan ke wajah sangat tidak sehat dan tidak steril. Darah menstruasi yang diperoleh dari tampon atau pembalut menstruasi terkontaminasi dengan keringat dan bakteri, termasuk beberapa iritasi, dan tidak boleh dioleskan ke kulit. Bahkan darah yang terkumpul dalam cangkir menstruasi masih mengandung sel mati dan iritasi kulit lainnya.
Meskipun rahim biasanya tidak mengandung bakteri, vagina memilikinya dan terkadang wanita mungkin mengalami infeksi vagina, serviks, atau endometrium. Bakteri atau jamur yang mungkin ada dalam cairan menstruasi bisa berbahaya bagi kulit.
Ini dapat menyebabkan infeksi bakteri pada wajah, memperparah jerawat, dan memperburuk kondisi lainnya. Selain itu, sel darah merah dan putih hadir dalam cairan haid dan berpotensi mengiritasi kulit serta menyebabkan reaksi peradangan. Misalnya, infeksi mata dapat berkembang jika darah menstruasi masuk ke mata atau infeksi virus, seperti virus herpes, dapat menyebar dari alat kelamin ke wajah.
Baca juga: Tergantung Kebutuhan, Kenali Jenis Masker untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit Wajah
Alternatif yang aman
"Facial menstruasi" telah menjadi sangat populer karena disajikan sebagai alternatif yang lebih murah daripada terapi plasma kaya trombosit, kadang-kadang dikenal sebagai "facial vampir". Platelet-rich plasma (PRP) adalah serum yang mengandung konsentrasi tinggi trombosit dan faktor pertumbuhan, yang membantu memperbaharui sel. Bukti menunjukkan bahwa PRP terus maju sebagai pengobatan yang efektif dengan banyak aplikasi dermatologis, terutama dalam pemulihan rambut, peremajaan kulit, dan pengurangan bekas jerawat, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.
Berbeda dengan facial darah haid, terapi PRP dilakukan dengan cara steril, seperti operasi. Serum PRP disiapkan dengan cara tertentu. Ini mengandung trombosit, yang kaya akan faktor pertumbuhan. Tidak ada komponen yang mengiritasi, seperti sel darah putih atau merah, sel mati, bakteri, atau ragi. Selain itu, diterapkan melalui micro-needling ke dalam kulit untuk hasil yang lebih baik.
Harap diingat bahwa manfaat yang diklaim menggunakan darah haid sebagai perawatan kulit tidak memiliki penelitian atau bukti ilmiah. Meski terlihat seperti cara murah untuk menjaga kulit tetap muda, sehat, dan bersih, namun memiliki banyak risiko dan sangat berbahaya. Perawatan DIY ini dapat memperburuk kondisi Anda saat ini dan menyebabkan masalah kesehatan baru. Semua alasan yang tercantum di atas seharusnya cukup untuk mencegah Anda mempertimbangkan perawatan ini. Jika Anda masih berpikir untuk mencoba prosedur perawatan kulit ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kulit.