PURBALINGGA, HELOINDONESIA.COM - Festival Gunung Slamet (FGS) ke-6 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, dibuka dengan kegiatan Gelar Desa Wisata.
Sebanyak 10 stan desa wisata di Kabupaten Purbalingga berpartisipasi dalam FGS dengan menampilkan produk khasnya masing-masing di area wisata D'las, Jumat-Minggu 28-30 Juli 2023.
Baca juga: Nyadran Sentono, Tradisi Kebersamaan Warga Kuripan Semarang pada Bulan Muharram
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno mengatakan pada acara pembukaan FGS 2023, Jumat (28/7), ke- 10 desa wisata tersebut juga menampilkan atraksi dan kesenian khas desanya. Selain itu, dia juga mengapresiasi event FGS 2023 yang digagas oleh Pemdes Serang setelah vakum tiga tahun karena pandemi Covid -19.
"Kami dari Dinporapar juga men-support kegiatan ini dengan mendatangkan 19 biro wisata dari berbagai kota besar di hari kedua. Harapannya bisa mendatangkan wisatawan melalui biro-biro tersebut," tuturnya.
Tarik Wisatawan
Ke-10 desa wisata yang tampil dalam FGS 2023 antara lain Desa Karangcegak, Nangkod, Sangkanayu, Sirau, Selakambang, Timbang, Patemon, Kedungbenda, Tanalum, dan Panusupan. Di desa-desa wisata tersebut memiliki berbagai objek wisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) seperti wisata air, agrowisata, dan camping area.
Ketua Panitia FGS Purwoko mengatakan, event ke-6 yang diadakan di bulan Suro menurut kalender Jawa setiap tahunnya ini, selain untuk menarik wisatawan juga bertujuan mengenalkan budaya khususnya yang ada di Desa Serang. Dia melanjutkan, di hari pertama ini selain ada gelar desa wisata juga malamnya dimeriahkan oleh grup kasidah Qasima dari Magelang.
Kepala Desa Serang, Sugito menambahkan beberapa acara di FGS 2023 antara lain bersih gunung, penampilan artis nasional Budi Doremi, dan perang tomat.
Acara inti FGS 2023 sendiri akan dilangsungkan pada Sabtu (29/7) hari ini berupa kirab air sikopyah dan gunungan dari masing-masing RW yang ada di Desa Serang.
"Harapannya FGS ini bisa berlanjut dan menjadi obyek kunjungan wisata di Kabupaten Purbalingga," pungkasnya. (Aji)
