Helo Indonesia

Keutamaan Tahun Baru Islam, Jika Memetik dari Ajaran Nabi Muhammad SAW

Edo - Ragam
Senin, 17 Juli 2023 12:52
    Bagikan  
MUHARRAM
pixabay.com

MUHARRAM - Ilustrasi menyambut 1 Muharram

HELOINDONESIA.COM - Menurut perhitungan Hisab Hakiki Wujudul Hilal, 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Bagi umat muslim Muharram merupakan bulan pertama dalam susunan kalender Islam, yang termasuk daftar bulan suci dan istimewa atau Haram bersama dengan bulan Zulqaidah, Zulhijah, dan Rajab.

Berdasarkan QS. At-Taubah ayat 36, di mana Allah berfirman:

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus."

Baca juga: Ubah Gunung Kemukus dari Citra Wisata Esek-esek Jadi Wisata Religi dan Keluarga, DPR Turun Tangan

Sementara menurut anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Asep Shalahuddin, Nabi Muhammad SAW pernah menganjurkan pada umatnya agar melakukan ibadah puasa pada bulan Muharram.

Dalam hadis yang, diriwayatkan Abu Hurairah ia berkata agar melaksanakan sunah, Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa (sunah) yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadan adalah (puasa) pada bulan Allah yang al-Muharram (puasa Asyura), dan salat sunah yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Hadis di atas menunjukkan bahwa puasa sunah yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadan adalah puasa sunat pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan puasa Asyura.

Baca juga: Luar Biasa, Berikut Manfaat Salat untuk Kesehatan Manusia yang Dapat Dibuktikan Secara ilmiah

Terdapat dua keutamaan puasa Asyura pada bulan Muharram itu, di antaranya adalah:

1. Puasa Asyura
Merupakan salah satu dari empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW.

"Dari Hafshah ia berkata: Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW, yaitu: puasa Asyura tanggal sepuluh dan puasa tiga hari setiap bulan serta salat dua rakaat sebelum subuh." (HR. Ahmad dan an-Nasai).

Baca juga: Gubernur Arinal dan Ibu Riana Sari Salat Idul Adha 1444 H di Lapangan Saburai

2. Puasa Asyura
Mempunyai keutamaan dapat menghapus dosa tahun yang lalu.

"Dari Qatadah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau menjawab:

Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya lagi tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: Puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu." (HR. al-Jama’ah, kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi).

Namun, sebelum melaksanakan puasa Asyura, disunahkan untuk melaksanakan puasa Tasua.
"Ia (Ibnu Abbas berkata); Rasulullah saw bersabda: Seandainya aku (Rasulullah) masih hidup sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan." (HR Ibnu Majah).

Baca juga: Warga Pesawaran Juga Ramai yang Sudah Duluan Salat Ied

Meski Nabi SAW telah berniat untuk melakukan puasa pada hari kesembilan, namun Rasulullah SAW belum sempat melaksanakannya karena telah dipanggil Yang Maha Kuasa.

Dari situ dapat disimpulkan bahwa puasa Asyura sebaiknya dilaksanakan setelah puasa Tasu’a.

Karena Nabi Muhammad SAW melakukan puasa Asyura pada tanggal kesepuluh dan beliau juga berniat untuk berpuasa pada tanggal kesembilan.

Menurut Asep, ini adalah pendapat atau cara yang paling kuat dalam melaksanakan sunah nabi menyambut datangnya bulan 1 Muharram. **