HELOINDONESIA.COM - Nama Kampung Inggris cukup dikenal di kalangan masyarakat luas, banyak masyarakat khususnya para pelajar, mahasiswa yang tinggal di kawasan ini untuk belajar Bahasa Inggris.
Pare English Village, sendiri sebuah julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sekitar Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Perkampungan tersebut kini berkembang menjadi tempat belajar Bahasa Inggris yang datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri, untuk belajar bahasa Inggris.
Di momentum libur sekolah pada pertengahan Juli 2023 kali ini, kawasan ini banyak kedatangan para pelajar untuk kursus di lembaga bahasa Inggris di wilayah Kampung Inggris Pare.
Bahkan jumlah pengunjung di kawasan ini mengalami penigkatan hingga sebesar 65 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Achmad Edi Yuliarso, Koordinator Kedatangan Siswa Kampung Inggris kepada RRI Surabaya, Kamis, (13/7/2023) menyebutkan jumlah kedatangan siswa di kampung inggris di bagi menjadi dua periode.
Yakni per tanggal 25 bulan Juni dan per tanggal 10 Juli 2023, hal ini untuk mengatur agar tidak terjadi penumpukan jumlah kedatangan pelajar yang ingin belajar bahasa Inggris.
Selama periode masa liburan yang masih berlangsung hingga sekarang, telah mendatangkan 5000-an lebih siswa-siswi dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Gus Wahid United Berbagi Kiat Bermedsos: Pahami Gaya Bahasa dan Etika Sebelum Posting
Bahkan hingga mancanegara untuk melakukan kursus di Lembaga yang ada di Kampung Inggris di wilayah Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
"Yang datang juga ada yang dari Luar Negeri. Malaysia, Filiphina, dan yang paling banyak dari Thailand. Penambahan jumlah siswa masih diperkirakan berlangsung sampai nanti libur sekolah selesai, baru nanti kembali normal seperti biasa," jelas Edi.
Pihak Pemerintah Desa bersama relawan dan juga Forum Kampung Bahasa (FKB) bekerjasama, memantau dan mengamankan wilayah Kampung Inggris melalui operasi rutin setiap malam minggu yang biasanya menyasar camp maupun kos-kosan di area Kampung Inggris Pare.
Baca juga: Mahasiswa Ilkom USM dan Duta Bahasa Melatih Public Speaking di SMKN 8 Semarang
Disamping itu, meskipun mengalami lonjakan di masa libur sekolah, Edi menyebut bahwa peningkatan yang terjadi malah mengalami penurunan persentase jika dibandingkan dengan jumlah kedatangan siswa di masa sebelum adanya pandemic Covid-19.
Sebelum pademi Covid-19 menurut Edi jumlah kedatangan pelajar bisa tembus diangka 85-90 persen, khusus momen-momen libur sekolah seperti sekarang ini.
Dikatakan Edi, sebelum Covid-19 jumlah kunjungan pelahar dari berbagai daerah itu bisa mencapai sebanyak 7000 -an pelajar dan mahasiswa. **
