bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Kata-Kata Bunda Eva Malam Minggu: Hidup Seperti Pertandingan Catur

Herman Batin Mangku - Ragam
Sabtu, 10 Agustus 2024 21:48
    Bagikan  
CATUR
Helo Lampung

CATUR - BUNDA EVA Vs PAKDE BEY SUJARWO - Laga pertandingan perdana Turnamen Catur Peradi Cup 2024, Bandarlampung, Sabtu (10/8/2024) | Bunda Eva/Muzzamil

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- "Hidup seperti pertandingan catur. Setiap keputusan yang kamu buat, memiliki konsekuensinya. Selamat malam Minggu," tulis Bunda Eva, sapaan karib Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, Sabtu (10/8/2024), pukul 18.49 WIB.

Eva tak menjelaskan lebih lanjut apa lagi detail apa itu hidup seperti pertandingan catur.  Yang pasti, petahana Pilwalkot Bandarlampung 2024 ini sudah mengantongi 30 dari 50 kursi dan itu diperolehnya tak bim salabim, tapi penuh liku, dimakan dan memakan bak pertandingan catur. 

Terlihat santai pamer senyum, menatap bidak demi bidak papan catur di atas meja tanding di depan ia, yang duduk saling berhadapan dengan eks Hotman Paris-nya Lampung, demikian sapaannya ulah dari gaya rambut gondrongnya hingga pernah dijuluki demikian, Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Bandarlampung 'Pakde' Bey Sujarwo.

Bunda Eva versus Pakde Bey Sujarwo tengah berlaga main catur. Keduanya seperti tampak foto, nampak santai entah sembari berpikir keras, untuk sesegera mungkin selesaikan "pertandingan persahabatan" mereka.

Ya, pertandingan perdana ini, pembuka. Bunda Eva menyempatkan diri hadir pada pembukaan gelaran Turnamen Catur Peradi Cup 2024 di sekretariat DPC Peradi setempat, Jl Way Sekampung Nomor 9 Rawalaut, Kecamatan Enggal, Bandarlampung, Sabtu.

Turut menyaksikan laga keduanya, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Lampung Yanuar Irawan. Turnamen 240 peserta lima kategori lomba: Umum, Best Lampung, Disabilitas, Advokat, Junior; ini baru berakhir Minggu (11/8/2024).

Banjir peserta, banjir pula hadiahnya, begitu menilik rincian hadiah uang pembinaan per kategori, dari sang ketuplak, Lukman Ginting, "Puluhan juta."

Sebut, untuk juara pertama Rp5 juta, juara dua Rp3 juta, juara tiga Rp2 juta, ketiganya berikut trofi; juara empat Rp1 juta, juara lima Rp500 ribu, juara enam hingga 10 @Rp200 ribu, juara 11 hingga 20 @Rp100 ribu; kategori Umum. Lalu, juara pertama Rp1,5 juta, juara dua Rp1 juta, juara tiga Rp500 ribu, ketiganya berikut trofi; kategori Best Lampung. Dan, juara pertama Rp500 ribu, juara dua Rp300 ribu, juara tiga Rp200 ribu, ketiganya berikut trofi; kategori Advokat, Disabilitas, Junior SD.

Apresiatif, Peradi Bandarlampung nyata peduli-pemberdaya, menaja turnamen demi pemajuan cabang olah raga tersebut, Bunda Eva selain itu dan selain ucapkan selamat datang pada peserta luar Lampung seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, termasuk 14 pecatur master nasional, juga mendoakan olah raga catur Lampung, semakin maju.

Tak lupa beri surprise, Bunda Eva menjanjikan hadiah tambahan masing-masing tiga unit sepeda bagi peserta juara kategori junior dan kategori senior, dan memberi bantuan kursi roda, tongkat jalan, dan alat bantu dengar bagi peserta kategori penyandang disabilitas.

Mengingat sejarah 1980an, pecatur Lampung merajai nasional, "Kami harap lahir bibit baru pecatur Lampung untuk kembali raih prestasi terbaik,” nostalgi Pakde Sujarwo, kaget nun bersyukur animo besar pendaftar peserta, kendati murni persiapan cuma dwipekan saja.

"Di luar ekspektasi,” takjub dia, menyebut pihaknya akan merutinkan taja senada di kesempatan mendatang. Dasar advokat, ada saja pernyataan Pakde, dalih keren kenapa pilih gelar turnamen catur dibanding lainnya.

"Catur itu filosofinya mirip advokat, berpikir dulu baru melangkah,” lugasnya, bikin kepala manggut-manggut "iya iya iya, boleh juga."

Hidup memang seperti pertandingan catur. Mungkin belum banyak yang tahu, ada gang sempit: Gang Skak-Ster di seberang Masjid As'Saadah, di Jalan Lindu (belokan Jl Kartini, samping Acen Laundry, Kelurahan Palapa, Enggal Bandarlampung), kadang kita dalam menjalani hidup acap lupa keras berpikir, lalu salah langkah jatuh tersungkur.

Tetapi semoga dengan senantiasa bersikeras agar kita membiasakan diri berpikir positif, maka hidup dan kehidupan kita akan selalu teratur dalam berbuat dan bertutur. Gimana pembaca, akur? (Muzzamil)

 -