HELOINDONESIA.COM - Jika kamu pergi ke Pasar Malam, kamu akan menemukan satu pertunjukan yang sangat istimewa dan menegangkan.
Tong setan atau Tong Edan adalah pertunjukan atraksi motor yang berputar-putar pada sebuah medang miring berbentuk tong besar.
Pertunjukan tong setan mewajibkan para penonton untuk membayar tiket masuk Rp 10.000- Rp 20.000,- disana mereka akan melihat beberapa rider yang mengendari motor dan berputar-putar lantas mereka akan melempari uang atau menyawernya.
Baca juga: Menilik Semangat Merdeka Belajar dalam Ziarah Makam Ki Hadjar Dewantara
Baca juga: Ketua Mahkamah Agung Melepas Amran Suadi, Ketua Kamar Agama yang Suka Menulis Syair Lagu
Banyak orang yang mengira atraksi ini berbau mistis, lantaran motor yang dikendarai miring dengan kecepatan tinggi tidak terjatuh bak melayang.
Bahkan diantara mereka banyak yang mengira para rider sedang dirasuki mahluk halus. Namun hal ini ternyata bisa dijelaskan dengan ilmu fisika loh.
Ada beberapa gaya yang mengakibatkan motor tidak terjatuh yaitu gaya gravitasi yang memberi tekanan ke bawah, gaya gesek lintasan yang mengarah ke atas dan gaya normal yang arahnya tegak lurus, dan terakhir gaya sentripetal.
Gaya sentrifugal arahnya ke luar lintasan lingkaran membuat roda bisa menempel seolah rider tertarik ke arah tembok dan membuat gaya kontak antara tembok.
Baca juga: Menilik Semangat Merdeka Belajar dalam Ziarah Makam Ki Hadjar Dewantara
Sedangkan gaya kontak tembok menahan beban rider itu gaya sentripetalnya. Oleh karena itu semakin tinggi kecepatannya, maka semakin besar gaya sentripetal maupun sentrifugalnya.
Hal ini dikarenakan gaya gesek yang diakibatkan oleh ban motor harus didukung oleh kecepatan motor yang cukup. Artinya, harus ada kecepatan minimum dari motor untuk menghasilkan gaya gesek yang maksimum.
Jik gaya gravitasi lebih besar, maka sepeda motor akan meluncur ke bawah dan Rider akan jatuh.
Selain itu keseimbangan ketika mengendarai motor juga harus diperhatikan, oleh karena itu mereka para rider juga harus melakukan banyak latihan sebelum melakukan antraksinya.*