Helo Indonesia

Kisah Mbah Saji, Perempuan Sehat Usia 90 Tahun karena Terbiasa Konsumsi Makanan Pendamping Beras

Ajie - Ragam
Sabtu, 7 Oktober 2023 06:10
    Bagikan  
Kisah Mbah Saji, Perempuan Sehat Usia 90 Tahun karena Terbiasa Konsumsi Makanan Pendamping Beras

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengunjungi rumah Mbah Saji di Kelurahan Kedungpane, Kota Semarang.

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Mbah Saji, masih tampak segar dan sehat meskipun usianya menyentuh 90 tahun. Kendati secara motorik fisik sudah mulai lamban, perempuan tua tersebut setiap harinya masih berakivitas normal seperti warga lainnya.

\Namun di usianya yang tak lagi muda, Mbah Saji kini banyak menghabiskan waktu dengan duduk di depan teras rumahnya sembari mengunyah sirih.

Umurnya yang sudah lanjut, Mbah Saji masih fasih berkomunikasi dengan siapa pun. Pendengarannya pun masih baik. Termasuk saat komunikasi dengan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang Jumat pagi (6/10/2023) berkunjung ke rumahnya di RW II Kelurahan Kedungpane, Kelurahan Mijen, Kota Semarang.

Keduanya pun terlihat berbincang dengan akrab, meskipun tak banyak yang disampaikan Mbah Saji. Sebelum bercengkerama dengan Mbah Saji, Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu terlebih dahulu menyerahkan paket sembako Jumat Berbagi yang merupakan program Pemkot Semarang berupa pemberian bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan.

Mbah Saji yang menerima bantuan paket sembako tersebut tampak sumringah bahagia. Tak henti-hentinya ia mengucap syukur dan terima kasih kepada Mbak Ita.

"Nembe dahar nopo mbah? (Sedang makan apa Mbah)," tanya Mbak Ita mengawali pembicaraan.

"Niki (ini)," jawab Mbah Saji singkat dengan memperlihatkan sepiring makanannya.

Merasa Salut

Saat melihat isi piring sarapan Mbah Saji, Wali Kota Semarang tersebut merasa salut. Memang makanan itu belum sempat dimakan Mbah Saji, karena masih menikmati minuman teh hangat di dalam cangkir besarnya.

"Nah, ini bener, karbohidrat tidak melulu soal nasi. Bisa dengan makanan pendamping beras. Ini Mbah Saji contohnya, isi piring beliau ada sedikit nasi dengan makanan pendampingnya ubi, sayur, dan tahu goreng," kata Mbak Ita.

Menurutnya, meski sudah kebiasaan sejak dulu makan sedikit nasi dengan lauk sayur, Mbah Saji sangat peduli dan secara tidak langsung sudah mengimplementasikan makanan pendamping beras. "Isi piringnya ada singkong, nasi sedikit, sayur dan tahu goreng. Sehingga memperlihatkan bahwa Mbah Saji sudah mengimplementasikan makanan sehat pendamping beras sejak dulu," katanya.

Sesuai instruksi Presiden dan Mendagri, saat ini ada 22 negara eksportir yang sudah menyetop impor ke negara Indonesia. Sehingga hal ini jadi salah satu penyebab harga beras naik.

Untuk menyiasati kenaikan harga beras, maka masyarakat dianjurkan untuk mengganti karbohidrat yang selama ini dipenuhi dengan nasi, diganti makanan pendamping lainnya atau melakukan diversifikasi. Untuk itu, lanjut Mbak Ita, apa yang dikonsumsi Mbah Saji ini merupakan implementasi makanan pendamping beras.

"Beliau bahkan masih sehat hingga usianya 90 tahun. Ini sebagai contoh bahwa di Mijen ada warga yang sudah mengimplementasikan makan makanan pendamping beras seperti Mbah Saji," pungkasnya. (Aji)