Bambang Pacul PDIP Dirujak Netizen Gegara Nyuruh Mahfud MD Lobi ke Ketum Parpol Soal RUU Perampasan Aset

Jumat, 31 Maret 2023 13:28
Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. (Foto: tangkapan layar)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ?  Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul trending di twitter. Bambang Pacul dari PDIP dirujak warganet  atau netizen gegara menyuruh Menko Polhukam Mahfud MD melobi para ketum parpol guna meloloskan RUU Perampasan Aset menjadi UU. 

Para warganet kebanyakan menyayangkan ucapan Bambang Pacul yang menyatakan, di negeri ini mudah, tinggal lobi para ketum parpol, mayoritas mengkritik keras. Pernyataan Bambang Pacul itu sudah viral, banyak sekali diunggah dalam bentuk video, digabung dengan permintaan Mahfud MD.

?Mungkin kalau perampasan aset bisa, tapi harus bicara denan para ketum partai dulu. Kalau di sini ngak bisa Pak. Jadi permintaan njenengan saya jawab. Bambang Pacul sial kalau diperintah Ketum partai,? kata Bambang Pacul yang bicara selaku Ketua Komisi III DPR. 

Jawaban Ketua Komisi III DPR itu muncul setelah Mahfud MD selaku Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) meminta ke Komisi III lewat Bambang Pacul mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Perampasan Aset.

Sebab selama ini pemberantasan korupsi sulit, dan kalau ada UU Perampasan Aset, Mahfud meyakini akan membuat langkah pemerintah lebih mudah lagi dalam agenda pemberantasan korupsi di Tanah Air.

"Saya ingin mengusulkan begini, sulit memberantas korupsi itu, tolong melalui Pak Bambang Pacul. Pak, Undang-Undang Perampasan Aset tolong didukung," pinta Mahfud dalam rapat bersama Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Mahfud MD mengatakan, pengajuan RUU Perampasan Aset  sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2020. Bahkan, saat itu sudah disetujui oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

"Tetapi tiba-tiba keluar lagi ketika akan mulai ditetapkan menjadi prioritas utama. Padahal isunya sudah disetujui oleh DPR yang dulu," ujarnya.

Terkait ucapan Bambang Pacul ternyata mendapat perhatian luas dari para warganet. Dan Bambang Pacul dirujak warganet dengan berbagai kritikan pedas. Salah satunya dari pegiat media social Guntur Romli.

?Sampai geleng-geleng kepala dengar "kejujuran" anggota DPR ini. Pertanyannya: DPR itu masih Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Perwakilan Ketum-ketum Parpol? Kok urusan UU yang harusnya jadi kewenangan anggota DPR tapi lobinya harus ke Ketum-ketum Parpol?? tulis Mohamad Guntur Romli (@GunRomli).

Hal senada disampaikan Bobby Risakotta ???? (@bobby_risakotta). ?Terima kasih Pak Bambang Pacul sudah berani JUJUR kepada Rakyat Indonesia bahwa kalian duduk di situ bukan untuk membawa aspirasi suara Rakyat tapi kalian menikmati semua fasilitas mewah dari uang rakyat hanya untuk taat dan tunduk pada Ketum Parpol,? tulisnya.

?Ini bukti pengakuan dari Bambang Pacul. Eksplisit! Gamblang! Anggota DPR  ini (dari PDIP) bukan mewakili rakyat, tapi mewakili partai. Kendali absolut di tangan ketum partai. Sakit hati nggak sih?? tulis warganet @RagilSemar

Ooooooo....,  gitu thoh.. Semua anggota? dewan Komisi III cuma "Bidak" pion Ketum Parpol masing-masing.  Pantesanlah...,  Koalisi Parpol Jokowi itu buanyakkk , tapi UU Perampasan Aset malah ditolak. Ternyataa.. begindang. Tenkiu Bambang Pacul Fraksi @PDI_Perjuangan,? tulis warganet @FaGtng.

?Fix ya, dewan perwakilan parpol. Rusak ni negara. Makasih pak bambang pacul,? tulis warganet @ahmadhika_m

Berikut Ini Jawaban Bambang Pacul ke Mahfud MD

?Pak Mahfud tanya ada kite, tolong dong UU Peampasan Aset dijalani? Republik sini ini gampang Pak, lobinya jangan di sini Pak. Ini Koreya-koreya ini semua menurut bosnya masing-masing. Di sini boleh ngomong galak Pak, Bambang Pacul ditelpon Ibu, Paculberhneti, eh cut. Berheni Pak. Laksanakan, laksanakan Pak. 
Jadi dua presiden pernah nanya ke saya: Pembatalan uang kartal dan RUU yang ini mana ya?
Pak Presiden kalau pembatalan uang kartal,pasti DPR nangis semua. 
Kenapa?
Masa' bagi duit harus pakai e-warnet, e warnetnya hanya 20 juta lagi. Nggak bisa Pak, nanti mereka tidak jadi lagi. (oh gitu...) Saya terang-teranga nih.
Mungkin kalau perampasan aset bisa, tapi harus bicara denan para ketum partai dulu. Kalau di sini ngak bisa Pak. 
Jadi permintaan njenengan saya jawab. Bambang Pacul sial kalau diperintah Ketum partai.?  (*)
(A Winoto)

Berita Terkini