Menelisik Rahasia Kekompakan Jokowi dan Prabowo dari Teropong Primbon Jawa

Minggu, 19 Maret 2023 12:18
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Facebook/Prabowo Subianto)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Belakangan hubungan Presiden Jokowi dengan Menhan Prabowo Subianto semakin kompak, semakin mesra. Hubungan Jokowi dan Prabowo semakin erat, dan tampak Presiden semakin percaya kepada Prabowo, setidaknya itu kesan yang muncul dan juga kata pengamat.

Padahal, dulunya keduanya adalah lawan, lawan tanding dalam dua kali Pilpres, 2014 dan 2019. Dua-duanya dimenangkan Jokowi. 

Ternyata, adalah Prabowo juga yang membawa Jokowi ke Jakarta untuk kontestasi di Pilgub DKI Jakarta, dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama  alias Ahok. Pasangan dadakan ini menang.

Namun, saat Pilpres 2014, justru Jokowi jadi penantang Prabowo. Prabowo kalah, ketegangan politik terjadi. Berlanjut pada Pilpres 2019. Tapi, usai Pilpres keduanya tidak berlawanan lagi, Prabowo ditarik ke kabinet, menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). 

Ternyata langsung oke, nyambung, Jokowi dan Prabowo kompak, cocok, bahkan belakangan makin erat dan mesra. Belakangan menjelang Pilpres 2014, Jokowi dan Prabowo makin kompak, panen raya di Kebumen Jokowi dan Prabowo selfie di tengah sawah, plus ada Ganjar Prabowo. Jadi pembicaraan ramai.

Saat ke Singapura bertemu PM Lee Hsien Loong,  Jokowi mengajak Prabowo juga. Saat kunjungan ke Kalimantan Selatan, lagi-lagi jokowi mengajak Prowo yang Menteri Pertahanan. 

Nah, di Kalsel itulah Prabowo mengungkapkan hubungannya dengan Jokowi. Prabowo menyatakan keputusannya bergabung di Kabinet Indonesia Maju yagn dipimpin Presiden Jokowi merupakan keputusan yang tidak salah, meski sebelumnya, merupakan rival Jokowi di Pilpres 2014  dan  2019. 

"Saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah, saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo, bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," ujar Prabowo saat menghadiri Muktamar Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat, 17 Maret 2023. 

Prabowo mengakui dirinya merupakan rival Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Namun, kini Prabowo mau berdamai dan merapat dengan pemerintahan Jokowi. Hal itu, kata Prabowo, membuat banyak pihak bingung. 

Prabowo mengklaim salah satu alasan pihaknya mau bergabung dengan kabinet Jokowi, karena demi kepentingan bangsa dan negara. Setelah bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju, Prabowo mengakui kualitas kepemimpinan Jokowi.

"Saya dulu tentara, prajurit, saya mengerti bertempur, saya mengerti perang, tapi saya kalau urusan negara, saya sekarang banyak belajar dari Pak Joko Widodo," kata Prabowo. 

Lebih lanjut, Prabowo juga mengaku merasa bersyukur diajak oleh Jokowi berkeliling Indonesia. Menurut dia, Jokowi ingin mendidik dirinya. "Karena itu mungkin beliau bawa saya kemana-mana, mungkin beliau mau didik saya, saya tidak tahu, tapi kira-kira itu," kata Prabowo.

Teropong dari Segi Primbon

Pernyataan Prabowo yang terakhir ini luar biasa, dalam arti kok sampai sebegitu jauhnya. Mungkin Prabowo sudah merasa sangat cocok, nyaman, dan kompak.

Soal kecocokan dan kekompakan Jokowi dan Prabowo ini menarik bila diteropong dari segi Primbon. ?Rahasia? kekompakan Jokowi dan Prabowo ada sisi-sisi yang bisa diteropong dari segi Primbon. Primbon merupakan catatan dan cara hitungan ala budaya Jawa terkait dengan manusia.

Pertama-tama, kalau melihat orang atau karakter orang, dalam alam budaya Jawa akan melihat dari sisi weton, yakni hari kelahiran, gabungan hari kelahiran Saptawara dan Pancawara (tujuh hari dan lima hari). 

Dalam Saptawara ada Senin, Selasa, Rabu Kamis, Jumat, Sabtu, Ahad (Minggu), orang Jawa biasa mengucapkan: Senen, Seloso, Rebo, Kemis, Jemuwah, Setu, Akad. Adapun hari dalam Pancawara adalah Paing, Pon, Wage, Kliwon, Legi.

Sekarang kita lihat hari lahir Jokowi. Dia lahir pada 21 Juni 1961, setelah dideteksi dihasilkan weton Rabu-Pon. Lantas, Prabowo Subianto lahir 17 Oktober 1951, dalam pelacakan hitungan weton, diperoleh Rabu ? Pon juga. 

Nah, itu dia, ternyata weton Jokowi dan Prabowo Subianto sama persis, yakni Rabu-Pon. Lantas artinya apa dengan weton neptu yang sama persis itu? 

Artinya, karakternya ya sama. Keduanya mempunyai karakter yang banyak kesamaannya. Karakter sama memungkinankan kecocokan, hingga kalau kerja sama punya sisi yang lebih mudah nyambungnya, gampang cocok, dan bisa kompak. 

Kalau kita baca di Primbon, khususnya Primbon Betaljemur Adammakna, sifat hari Rabu /Rebo adalah: Lakuning bumi, yen becik ngluwihi becike, ora kurang sandhang pangan, budine meneng, yen celathu kepara ngarep, samangsa gelem clathu kakudu-kudu.

(Artinya, perputaran bumi, kalau berbuat baik berlebihan, tergolong cukup  sandang dan kekayaannya, tingkahnya pendiam, kalau bicara tegas, ketika sudah mau bicara harus ditaati.)

Dalam Primbon disebutkan, untuk perputara BUMI itu: Bila baik, baik sekali. Sifat orangnya pendiam, seolah tertutup hatinya. Semua itu sebenarnya tidak benar, karena orang yang berlambang Bumi selalu terbuka hatinya bagi orang lain. Hanya segan berbicara, tetapi kalau sudah mau berbicara maka bicaranya akan ngelantur. Dalam hal kekayaan, tidak pernah kekurangan sandang pangan. Sifatnya dermawan dan sedikit bicara banyak bekerja.

Adapun watak orang yang lahir hari PON,  peliharaanya kambing, sifatnya kambing. Sifat kambing penurut, tapi kadang kala berani kepada tuannya dimana keberanian ini tidak dapat dicegah.

Menurut pakar primbon Ki Hudoyo Doyodipuro, Kambing: Sifatnya penurut, tetapi kepada keluarga sering ribut. Dalam hal kekayaan tergolong hidup sederhana, tidak kaya tetapi juga tidak melarat. Tidak senang bepergian jauh, hobinya mengatur rumah dan tanaman.

Sifatnya yang kurang baik adalah sering berani kepada orang yang pernah menolongnya (tidak mau membalas budi. Bahkan kepada pimpinannya kalau dia karyawan, sering berani. Kalau sudah berani terkadang susah diredakan. Tetapi kalau sifat penurutnya telah tiba, maka dia akan menjadi kawan bahkan sahabat yang baik, bahkan kata-katanya dapat dianut orang lain.

Rebo-Pon / Rabu-Pon

Orang yang lahir Rabu-Pon, tersebut, adalah: Pada dasarnya, anda termasuk tipe yang penuh keberuntungan, karena anda selalu merencanakan tindakan anda dengan hati-hati, terbuka terhadap peluang yang baru, dan tidak mudah putus asa.

 Anda juga memiliki beberapa keterampilan sosial, sehingga sejelek apapun wajah anda, kemungkinan besar anda mudah bergaul dengan orang lain!

Sisi buruknya, anda suka sekali pamer. Mungkin anda hanya haus perhatian sewaktu masih kecil, sehingga kini anda merasa harus membuat kagum semua orang dengan kepandaian atau kekayaan anda. Jadilah diri sendiri dan orang lain akan menyukai anda apa adanya. Akan lebih baik juga bila anda berusaha untuk tidak terlalu menyalahkan orang lain yang secara tidak sengaja menyakiti perasaan anda.

Sifatnya dengan lambang kambing, sisi kurang baik adalah sering berani kepada tuannya, orang yang pernah menolongnya.

Kalau kita lihat, hal terakhir ini kiranya bisa diraba sendiri, bagaimana perjalanan hidup Prabowo dan Jokowi. 

Soal keberuntungan itu, kedua tokoh telah terbukti memperlihatkan keberuntungan. Prabowo dulu di militer melejit demikian cepat, hingga pangkat Letnan Jenderal. Beruntung menjadi menantu Pak Harto. 

Kemudian dia menghadapi hukuman berat, itu karena tindakannya yang dianggap bersalah. Ada pun kekalahan Prabowo di Pilpres, juga karena kalah dari Jokowi yang punya faktor keberuntungan besar. Pembedanya, adalah soal pemberian dari yang di Atas. 

Dalam pandangan budaya Jawa, Jokowi lebih mendekat kepada wahyu, seperti mendekat kepada keluarga mantan Presiden Gus Dur, bahkan Jokowi diberi peci Gus Dur. 

Sedangkan, Pak Prabowo, mohon maaf, dia sudah sempat menjauhi orang yang pernah mendapat wahyu kekuasaan, mertuanya, Pak Harto. 

Kini, kalau keduanya bersatu untuk membangun kekuatan membangun Indonesia, itu dalam bacaan alam budaya Jawa, pengaruh karakter kelahiran (weton Rebo-Pon / Rabu-Pon). Presiden Jokowi selaku leader yang memiliki peran di depan, dan dia lebih kuat, yang secara hirarki menjadi nahkoda, mendapat dukungan Prabowo. 

Dan, kini Prabowo menyatakan tidak bersalah bergabung dengan Kabinet Jokowi. Pengaruh weton Rebo-Pon / Rabu-Pon lagi-lagi muncul.

Hitungan Sisi Pasatowan

Dalam Primbon juga ada pengetahuan yang disebut pasatowan. Hitungan yang dilihat dari huruf atau aksara terdepan pada nama seseorang. Di sini, dalam arti huruf atau aksara Jawa, yakni: ho no co ro ko/ do to so wo lo/ po dho jo yo nyo/ mo go bo tho, ngo.

Dalam pasatowan nama diri dilihat dari huruf awal masing-masing, dan dilihat kecocokannya. Kita coba lihat posisi kecocokan aksara untuk nama Jokowi, (Jo) dengan aksara untuk nama Prabowo huruf  awalnya Po. 

Nah, Jokowi huruf awalnya Jo, dan Prabowo mulai dengan huruf Po. Ini kalau dalam urutan huruf Jawa, persis satu baris, yakni Po dho Jo Yo Nyo. Dalam pandangan pasatowan, posisi ini  bagus sekali, karena cocok, istilahnya nunggal kraton mulyo, artinya cocok sekali, jodoh banget. 

Begitulah, pengetahuan alam budaya Jawa, seperti yang tertuang dalam primbon, pengetahuan yang banyak dikumpulkan dari ngelmu titen, pengetahun dari mengamati secara cermat oleh nenek moyang di masa lalu. (*)

(A Winoto)

Berita Terkini