Legislator Evi Susina Diduga Paksa Penerima Program Indonesia Pintar Memilihnya pada Pemilu 2024

Kamis, 11 Mei 2023 05:00
(Foto Ist) Evi Susina (Foto Ist)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Oknum anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Fraksi Partai Gerindra Evi Susina diduga mempolitisasi wali murid penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dikucurkan pemerintah pusat.

Dengan dalih telah memperjuangkan anak-anak mendapatkan bantuan, Evi Susina mengumpulkan sejumlah wali murid di kediamannya, Rabu (10/5/2023). Dia meminta para wali murid mengumpulkan kartu keluarga (KM) untuk mendukung dirinya dalam Pemilu Legislatif 2024.

Tak cukup sampai di situ, Evi Susina juga diduga mengancam wali murid yang tidak mau mendukungnya dengan mengatakan bisa me-reject (membatalkan) bantuan tersebut.

"Ya tadi kami dikumpulkan di rumah ibu Evi, dia mengatakan anak-anak kami dapat bantuan PIP atas perjuangannya, dan minta kami untuk mengumpulkan KK," kata salah satu wali murid melalui sambungan telepon, Rabu (10/5/2023).

"Bagi yang tidak mau mendukung ya bu Evi bilang bisa saja bantuan di canceln (dibatalkan-red)," timpalnya. Sedangkan, kata dia, Evi Susina mengaku sudah repot mengajukan bantuan bagi para siswa sampai ke Jakarta.

"Saya kan sudah berjuang sampai ke Jakarta buat bapak ibu, saya gak minta uang atau apa, hanya itu (dukungan) saja, kalau ibu cuma iya iya saja didepan 2saya, saya bisa cancel ini, bu Evi bilang begitu," kata dia.

"Saya yang sudah mati matian," tambahnya menirukan bahasa Evi Susina.

Sementara, oknum anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Fraksi Partai Gerindra Evi Susina membantah semua tuduhan yang mengatakan dirinya telah mempolitisasi para wali murid.

"Ya gak adalah yang seperti itu mas, saya bantu mereka ya murni hanya membantu saja," kata Evi Susina melalui sambungan telepo

"Kalau untuk pengumpulan KK itu hanya untuk pengisian formulir bagi yang mau masuk baru, kalau mereka tidak mau mengumpulkan ya tidak apa-apa, jadi tidak ada yang bilang kalau itu harus," tambahnya.

Dijelaskan, pengancaman bagi wali murid dan yang tidak mau mendukung dirinya, itu semua tidak benar dan tidak mungkin.

"Ya mana mungkin saya cancel bantuan itu, memang apa hak saya, itu kan bantuan dari aspirasi partai Gerindra dari pak Muzani (Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindara) saya tidak ada hak untuk itu, dan untuk siapa yang mereka pilih ya itu hak mereka. Kok masih ada ya orang yang kita bantu dengan murni tapi keluar bahasa yang seperti itu," pungkasnya. (Rama)

Berita Terkini