Gus Muhaimin: Kalau Mas AHY Menang, Saya Akan Teriak, Jangan Lupa Saya Mas

Rabu, 3 Mei 2023 23:04
AHY dan Gus Muhaimin saat memberi keterangan pers usai pertemuan dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, di Cikeas, Bogor. AHY dan Gus Muhaimin saat memberi keterangan pers

HELOINDONESIA.COM - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) telah bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Rabu malam 3 Mei.

Dalam pertemuan itu, Gus Muhaimin mengaku menjadi ajang silaturahim dan nostalgia, sebab dia dulu pernah menjadi menterinya SBY saat menjadi Presiden. Saat itu menjadi Menaker 2009-2014 dan dia banyak belajar

Bagi Gus Muhaimin, perbedaan pilihan politik tidak boleh memutus silaturahmi dan diskusi kebangsaan, untuk kebaikan negeri ini.

"Saya berbahagia bisa diskusi berbagai perkembangan politik nasional bersama Pak SBY dan dengan Mas AHY, meski kami beda koalisi. Saya di KIR mas AHY di KPP, tapi komunikasi silaturahmi jalan terus," katanya.

Baginya, perbedaan politik itu, tidak kemudian menjadi renggang, komunikasi silaturahim harus jalan terus.
"Apalagi saya pernah jadi menterinya Pak SBY tentu Komunikasi sangat penting untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahmi. Diskusi kita berkembang termasuk Pemilu 2024," ujarnya.
Dalam hal ini banyak banyak kesamaan. Menurut Gus Muhaimin, Pemilu ini harus lancar, demokratis terbuka, tidak ada kecurangan, langsung umum bebas, pada semua masyarakat untuk melaksanakan hak konstitusi.

Lalu, pada dasarnya perbedaan koalisi, perbedaan pilihan partai maupun kepemimpinan nasional, adalah dalam upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi kita.

Sehingga dibutuhkan saling menghormai menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan dan persamaan di antara kita. Dengan demikian, meski berbeda koalisi, Gus Muhaimin mengatakan, kalau Mas AHY menang, dia akan teriak dari jauh: jangan lupa saya Mas.

"Sehingga nanti mislanya kalau Mas AHY menang misalnya, saya akan teriak dari jauh, jangan lupa saya Mas. Kalau saya menang, pasti saya tidak lupa Mas AHY. Itulah demokrasi, yang tentu saling berbagi," katanya.

Jadi dengan kesepahaman itu maka perbedaan justru khasanah kekayaan di antara kita, dan itu mendewasakan kita, sambil menunggu takdir. Manusia ini kan berusaha, PKB berusaha, koalisinya bersama Gerindra, sekarang tambah Golkar.

"Namanya juga usaha, soal takdir janur melengkungnya nanti nggak ketemu Demokrat, belum tentu, takdir di luar kemampuan kita. Saya bilang kepada Mas AHY, ya sudah masing-masing berikhtiar, selanjutnya soal takdir di tangan Tuhan," tandas Gus Muhaimin. (*)

(Winoto Anung)

Berita Terkini