Prabowo Bertekat Membuat Wong Cilik Biso Gumuyu

Rabu, 1 Maret 2023 21:46
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto terus memahami nasib rakyat. Dari pergaulannya yang luas, ia menemukan sesuatu yang berharga terkait rakyat kecil, ungkapan sederhana dalam bahasa Jawa, yakni ?Wong cilik biso gemuyu?.

Ungkapan ?Wong cilik biso gemuyu?, kurang lebih bisa diartikan rakyat kecil bisa tersenyum tertawa bahagia. Ungkapan sederhana tapi sangat fundamental ini didapat Prabowo dari mantan Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer yang kini sudah almarhum. Hal itu diungkapkan Prabowo dalam unggahan di Facebook, hari ini (Rabu (1/3/2023).

Pak Noer, atau juga disapa Cak Noer, memimpin Jawa Timur pada periode 1967 ? 1976. Cak Noer adalah tokoh Madura. Meski demikian karena keakrabannya dengan rakyat, ia bisa memunculkan wong cilik bisa gumuyu. Ungkapan yang dia sampaikan dulu sangat dikenal, bahkan juga dikutip Ketua MPR Kharis Suhud.

Kini, ungkapan Wong cilik biso gemuyu itu dicerna dan ingin diperjuangkan oleh capres Prabowo Subianto.  Pesan yang selalu saya ingat dan saya terus perjuangkan hingga saat ini. Prabowo bertekat untuk memperjuangkan dan membuat  wong cilik biso gumuyu, rakyat kecil bisa  tersenyum tertawa bahagia.

Dalam unggahan itu, tak lupa memaparkan pertemuanmnya dengan Mohammad Noer, dan mendapatkan ungkapan  wong cilik biso gumuyu tersebut.

Dari Mohammad Noer
Berikut ini unggahan Prabowo Subianto di Facebook tentang ungkapan wong cilik biso gumuyu dan uraiannya pertemuan dengan Cak Noer beserta pandangannya. Prabowo mendapat pesan yang mendalam dan sangat nempel. Unggahan ini tanpa judul seperti berikut ini:

?Wong cilik biso gemuyu?, kalimat tersebut merupakan pesan dari seorang pemimpin Jawa Timur periode 1967 ? 1976, Raden Panji Mohammad Noer. Pesan yang selalu saya ingat dan saya terus perjuangkan hingga saat ini.

 Tentang Bapak Mohammad Noer yang lebih dikenal dengan panggilan Cak Noer. Saya sebenarnya baru kenal setelah beliau pensiun. Sempat bertemu sebentar waktu beliau menjadi duta besar di Prancis, tetapi kemudian saya baru mempunyai kesempatan berbincang-bincang lebih mendalam sesudah beliau pensiun lama dan kembali ke Surabaya. 
Sebagai tokoh Jawa Timur dan yang sangat dikenal dekat dengan rakyat. Saya waktu itu merasa perlu untuk diskusi bersama beliau. Waktu itu saya menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). 
Mungkin karena beliau tahu bahwa saya juga sangat memperhatikan nasib pertanian dan petani di Indonesia. Beliau berkenan memenuhi undangan saya untuk memberi pengarahan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh HKTI di Surabaya. Sesudah itulah saya beberapa kali berbincang dengan beliau. 

Banyak pandangan beliau tentang pembangunan perekonomian di pedesaan, dan juga ekonomi kerakyatan yang cocok dengan pendapat saya. Kami yakin bahwa Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri, harus bisa swasembada pangan, dan kita harus memberi penghasilan yang lebih adil kepada para petani yang merupakan kelompok produsen yang vital bagi kemerdekaan suatu bangsa. 

Dari banyak cerita-cerita beliau, ada bebarapa hal yang menarik bagi saya, beliau cerita sering mengajak seluruh staf utama melakukan perjalanan dari desa ke desa. Beliau cerita, sering rapat gubernur di pendopo desa, kecamatan, dan kabupaten. 

Beliau katakan dalam sebulan, bisa dua hingga tiga minggu berada di luar ibu kota provinsi. Lebih sering berada di desa maupun di kecamatan. Dari situ beliau bisa melihat dan menangkap kesulitan-kesulitan yang dialami di pedesaan. 

Satu hal yang saya terik pelajaran tentang leadership dari Cak Noer, ada kalimat yang singkat yang beliau sampaikan kepada saya, ?Prabowo tugas pemimpin itu sangat sederhana. Seorang pemimpin itu harus bekerja agar orang kecil atau miskin itu bisa tertawa?.

Itu tugas pemimpin menurut Cak Noer, saya menangkap itu sebagai hal yang arif dan mendasar yang tidak akan saya lupakan dalam setiap tugas yang diamanatkan kepada saya. Pemimpin itu tugasnya bekerja agar orang miskin, lemah dan kecil bisa Bahagia. (win)

Berita Terkini