Firman Soebagyo: Kenapa Mendekati Pemilu Gembar-gembor Impor Pangan, Sebelumnya Bilang Aman

Rabu, 5 April 2023 16:27
Politisi Firman Soebagyo, anggota Fraksi Golkar duduk di Komisi IV DPR. (Foto: Instagram/@firmansoebagyo)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Menjadi tanda tangan besar, kenapa pemerintah gencar melakukan impor pangan. Padahal, produksi dalam negeri mulai terisi, seperti beras saat ini sudah mulai panen raya.

Juga, sebelumnya pemerintah menyatakan tidak akan impor. Maka keinginan besar pemerintah melakukan impor pangan ini mulai menimbulkan dugaan-dugaan terkait saat ini sudah mendekati Pamilu.

Politisi Firman Soebagyo heran saat ini sudah pada gembar-gembor impor bahan pangan, padahal sebelumnya mengatakan tidak impor pangan. ?Sebelumnya kita ini tidak impor dan mengatakan aman saja, kenapa sekarang saat mendekati pemilu baru mulai gembar-gembor membuka keran impor pangan?" ungkap Firman Soebagyo, anggota Komisi IV DPR itu saat rapat dengan Kementerian Pertanian,  Selasa 4 April 2023.

Politisi Partai Golkar ini menilai keputusan pemerintah melakukan impor bahan pangan tidak tepat. Hal itu kurang sejalan dengan semangat Undang-Undang (UU) 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengedepankan kemampuan peningkatan produksi dan pengadaan cadangan pangan dari dalam negeri.

Firman Soebagyo juga mempertanyakan tentang data neraca kebutuhan pangan yang berbeda antara Kementerian Pertanian dan NFA. Padahal data itu sangat penting sebagai basis pijakan keputusan mengimpor atau tidak mengimpor. Dalam konteks beras, pemerintah memutuskan mengimpor beras. Padahal, produksi diperkirakan masih surplus cukup besar.

?Penduduk Indonesia diperkirakan akan bertambah banyak pada tahun 2030. Kebutuhan pangan pokok kita terus meningkat apakah dari litbang dari pertanian pernah melakukan riset-riset subsitusi pangan,? tanya Firman Soebagyo.

Menurut dia,  cadangan pangan pemerintah berupa 11 pangan pokok mulai terisi. Namun, sebagian cadangan pangan itu masih bersumber dari impor. Ke depan, pemerintah diharapkan bisa lepas dari ketergantungan impor. 

Ada pun 11 cadangan pangan pemerintah (CPP) itu adalah beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan. 

Cadangan beras, misalnya, sudah terisi 245.370 ton per 31 Maret 2023. Begitu juga dengan kedelai yang sebanyak 775,77 ton, gula pasir 223.573,05 ton, serta daging sapi dan kerbau yang masing-masing 8.095,89 ton dan 241,03 ton.  (*)

(A Winoto)

Berita Terkini