HELOINDONESIA.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menanggapi usulan memajukan jadwal penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024.
Menteri Dalam Negeri (Mendagru), Tito Karnavian, mengaku tak mempermasalahkan jadwal Pilkada serentak 2024 dimajukan menjadi bulan September.
Dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada pasal 101, pemungutan suara dijadwalkan pada November 2024.
Tito menilai wacana itu cukup rasional, jika penyelenggara pemilu tidak ada masalah. Karena itu dia mengaku setuju jika Pilkada Serentak digelar bulan September 2024.
Baca juga: KPU Buka Pendaftaran Capres-Cawapres Mulai 10 Oktober 2023
Dia mengungkapkan, usulan tersebut telah didiskusikan dengan KPU selaku penyelenggara Pemilu. Dikatakannya, jika kontestasi Pilkada 2024 dimajukan, maka skenarionya bisa diatur. "Idenya dari diskusi ke September. Setelah dibahas dlbersama KPU di bulan September, KPU mengatakn ini skenario bisa dilakukan tahapannya bisa diatur,” ungkap Tito di Jakarta, Selasa (5/9).
Tito menjelaskan, Kemendagri menyikapi positif dengan usulan tersebut. Dia menilai selama KPU siap melaksanakannya dan usulan itu rasional, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan.
“Ketika penyelenggaraan selesai, maka 1 Januari sudah diisi pejabat definitif hasil Pilkada 2024,” ungkap dia.
Baca juga: Sidang DKPP, Bawaslu Minta Seluruh Anggota KPU Diberhentikan Sementara
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asyari mengemukakan usulan Pilkada 2024 dimajukan dan digelar September 2024.
Hasyim menilai keserentakan waktu pemungutan suara saja tak cukup, namun harus ada keserentakan pelantikan juga.
“Mungkin nanti KPU akan mengajukan usulan itu satu saja, untuk pemungutan suara Pilkada maju jadi September 2024,” ujar Hasyim dalam diskusi yang disiarkan melalui kanal YouTube BRIN Indonesia, Kamis (25/8) lalu.
