HELOINDONESIA.COM - KPU telah mengumumkan ribuan nama calon anggota legislatif untuk pemilu setentak 2024 dan bisa diakses melalui laman resmi KPU RI.
Dari 9 ribu lebih nama caleg yang masuk dalam daftar caleg sementara (DCS), terdapat nama yang asing di telinga masyarakat yaitu Chong Sung Kim.
Dilansir dari laman resmi KPU, Chong Sung Kim akan bertarung di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II. Dia mendaftar caleg DPR RI dari Partai Golkar . Chong Sung Kim menempati nomor urut 7 dalam DCS partai berlambang pohong beringin.
Dalam Dapil DKI Jakarta II itu, Chong Sung Kim akan bersaing dengan sederet nama pesohor diantaranya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (PKB), Masinton Pasaribu (PDIP), Okky Asokawati Padmodimuljo (NasDem),M. Hidayat Nur Wahid (PKS) dan ktivis pro demokarasi Iwan Sumule (Gerindra).
Baca juga: Versi Bagian Parkir MBK, Tak Ada Mobil yang Hilang, Keluar Pakai Tiket
Kemudiam ada nama musisi Ellfonda Mekel atau Once (PDIP), Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (PDIP), Christina Ariyani (Golkar), Ahmad Effendy Choirie (NasDem), Icuk Sugiarto (Hanura), Adhyaksa Dault (PAN), Lula Kamal (PAN), Uya Kuya (PAN), Ade Armando (PSI), Liliana T Tanoesoedibjo (Perindo) dan Prabu Revolusi (Perindo).
Diketahui, Chong Sung Kim sendiri merupakan Ketua Umum Gerakan Advokasi dan Hukum (Gakum) Kosgoro 1957 periode 2023-2028. Dia terpilih sebagai Ketua Gakum Kasgoro dalam musyawarah besar di hotel Merlyn Park, Jakarta pada (1/4/2023).
Kim sendiri merupakan Warga Negara Korea. Namum pria tersebut dikabarkan sudah menjadi Warga Negara Indonesia. Dia juga menggeluti kegiatan bisnisnya sejak puluhan tahun di Indonesia.
Baca juga: Miliki Sejarah, Empat Soko Guru Masjid Agung Kendal Kembali Dipasang
Sebagai infromasi, Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) berdiri pada tanggal 10 November 1957. Kosgoro sendiri merupakan salah satu KINO (Kelompok Induk Organisasi), disamping SOKSI dan MKGR, yang melahirkan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964.
Kemudian pada tahun 1970 Kino-kini tersebut mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta pemilihan umum melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Selanjutnya, logo yang menjadi tanda gambar GOLKAR sejak Pemilu tersebut tetap dipertahankan hingga sekarang.
