bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Pakar Sebut Faldo Maldini Tak Paham Tata Negara, Terkait Serangan ke BEM UI Soal Meme Puan Badan Tikus

Helo Jabar - Nasional -> Politik
Jumat, 24 Maret 2023 18:55
    Bagikan  
Pakar Sebut Faldo Maldini Tak Paham Tata Negara, Terkait Serangan ke BEM UI Soal Meme Puan Badan Tikus

Meme Puan Maharani berbadan tikus yang diunggah BEM UI untuk mengkritik DPR yang menyetujui Perppu Cipta Kerja jadi UU. (Foto: twitter/BEM UI)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? BEM UI telah mengunggah Meme Puan Tikus Berbadan tikus untuk mengkritik DPR sudah tidak mewakili rakyat karena menyetujui Perppu Cipta Kerja menjadi UU, dan menyebutnya Dewan Perampok Rakyat.

Atas unggahan itu, Stafsus Mensesneg Faldo Maldini menuding BEM UI sudah seperti LSM yang didanai asing, untuk dikhawatirkan untuk kepentingan pihak lain.

Faldo juga menyayangkan mahasiswa tidak melakukan partisipasi terkai Perppu Cipta Kerja. Perihal partisipasi masyarakat, Faldo menjelaskan Satgas Ciptaker sudah melakukan berbagai kegiatan di semua daerah. Dia meminta BEM UI tidak hanya teriak-teriak, tapi ikut terlibat.

Nah, terkait hal itu, pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan Faldo Maldini tidak paham hukum tata negara. ?Faldo ini sebenarnya siapa, dia ini ilmunya apa sebenarnya, Yang jelas pasti bukan orang Fakultas hukum, tidak tahu hukum tata negara,? kata Refly lewat kala Youtubenya.

Refly Harun mengulas adari awal soal Perppu Cipta keja, menurutnya, kalau kita kaitkan UU Cipta Kerja sudah jelas Perppu Cipta Kerja ini produk yang seharusnya dinyatakan inkonstutisional. Sehingga harusnya DPR harusnya tidak mengesahkan. ?Buktinya tidak kegentingan memaksa. Terbukti setelah delay beberapa bulan tidak apa-apa,? ujar dia.

Dan yang lucu juga, kata dia, kok Perppu beribu halaman, jadi yang genting mana, yang tidak genting mana, tidak bisa dibedakan.

Refly harus menegaskan pulam tidak bisa Perppu Cipta Kerja itu itu menggantikan legislasi yang diperintahkan MK. Karena menyinggung partisipasi itu, terkait pertisipasi mengikutkan masyarakat secara genuin.

Gaya Faldo Maldini

Refly kemudian menyinggung apa yang disampaikan Faldo Maldini soal partisipasi masayarakat, mengkritik mahasiswa tidak mau berpartisipasi di situ, dan hanya teriak-teriak, ini yang menunjukkan Faldo tidak tahu hukum tata negara.

Lalu Perppu itu tidak ada partisipasi masyarakat, bagaimana kemudian kata Faldo ada Task Force sudah melakukanj sosialisasi. Sosuialisasi ynag dilakukan task force dan sebagainya, itu partisipasi yang sifatnya eksklusif oleh pemerintah.

?Partisipasi yang dimaksud UU itu adalah partisipasi pembahasan UU di DPR, itu ada perintah untuk membukanya ke ruang public,? tandas Refly Harun.

Refly Harun kemudian menyoroti soal gaya Faldo Maldini dalam menghadapi kritik, seperti kritik mBEM UI lewat Meme Puan Berbada Tikus tersebut.

?Saya berkali-klai juru boicara-juru bicara Istana, mereka itu menurut saya bukan juru bicara, tapi juru serang. Kalau ada yang mengkritik mereka, mereka tidak menjawabnya dengahn substansi, yang dia lakukan menyerang pribadi-pribadi, melakukan pelecehan-pelecehan,? ujar dia.

 Ini justru menjukkan mereka tidak memahami hak rakyat untuk mengontrol jalannya pemerintahan, ?Baik Faldo maupun satu lagi yang pakai sorban, sama.Jarang yang secara intelek,? katanya. Statemennya menyerangpribadi-pribadi.

?Tapi saya nggak tahu, apakah yang dikehendaki Istana itu seperti itu, setiap menjawab pertanyaan itu nimpe. Padahal yang dikritik kan DPR,? ujarnya lagi,

Menurutnya, DPR ya biarkan kalau keberatan, juru bicara yang yang bcara, atau masing-masing fraksi, parpol. Tapi urusan Faldi adalah urusan juru bicara presiden, Sebagai juru bicara, sampaikan baik-baik apa adanya.

?Toh, dia (Faldo Maldini) melakukan serangan seperti itu, tidak akn mendapat simpati. Yang ada malah orang akan tambah marah.

Tapi, dia kan mewakili lembaka Presiden, kalau namanya buruk, jadi bulan-bulanan publik, itu tidak baik bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

?Kok bisa dia bicara partisipasi segala, yang namanya Perppu itu tidak ada partisipasi, meski menggali bahan-bahan itu, orang tidak mengerti kalau itu dijadikan Perppu. Partisipasi itu ketika diajukan sebgai RUU, karena ada hak publik dalam hearing, dngar pendapat,? tandas Refly Harun.

 Sebelumnya Faldo mengomemtari kritik BEM UI terkait Perppu Cipta Kerja. Faldo lantas menyindir BEM UI yang narasinya mirip LSM didanai asing dan mengkhawatirkan perjuangan BEM UI dimanfaatkan pihak lain.

"Di sisi lain, mereka juga kadang naif. Banyak kepentingan memanfaatkan ketulusan perjuangannya. Narasinya mirip kayak LSM yang didanai asing, juga kelompok antipemerintah yang dari awal 'asal bukan Jokowi', biar laku dagangannya di 2024 nanti," jelas Faldo.

Perihal partisipasi masyarakat, Faldo menjelaskan Satgas Ciptaker sudah melakukan berbagai kegiatan di semua daerah. Dia meminta BEM UI tidak hanya teriak-teriak, tapi ikut terlibat.

"Kalau Anda yang tidak pernah ikut, maka partisipasinya jadi tidak bermakna? Kalau memang peduli, ya datang dari kemarin-kemarin. Tapi kalau cuma teriak begini, ya silakan saja, apalagi kalau cuma itu kemampuan terbaik Anda," ujar Faldo. (*)

(A Winoto)