Helo Indonesia

Ini Jawaban Yenny Wahid ke Demokrat yang Menolak Dirinya Jadi Cawapres Anies

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Jumat, 11 Agustus 2023 11:00
    Bagikan  
Anies Baswedan, Yenny Wahid
Ist

Anies Baswedan, Yenny Wahid - Anies Baswedan dan Yenny Wahid saat bertamu di Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. (Foto: ist)

HELOINDONESIA.COM - Yenny Wahid memberikan jawaban terhadap Pihak Partai Demokrat yang menolak dirinya sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.  Demokrat telah menyatakan Yenny Wahid tidak cocok untuk diusung menjadi cawapres pendamping capres Anies.

Penolakan itu disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, lewat unggahan di X (Twitter) pada 9 Agustus. Menurutnya, Yenny bagus, tapi tidak cocok untup posisi wapres.

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat  saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yg lain,” tulis Jansen Sitindaon (@jansen_sp.

Dari bunyi jawaban yang disampaikan lewat X (Twitter), tergambar Yenny Wahid kecewa dengan pernyataan Jansen. Dia mengaku tidak pernah menyodorkan diri, tapi hanya merespon lamaran yang datang.

Baca juga: Demokrat Lempar Isu Surya Paloh Didorong Jadi Cawapres Anies, Netizen: di Bawah Sudah Solid, Kalian Jangan Gaduh

“Saya gak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho.. saya cuma merespon lamaran yang datang. Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies,” ungkap Yenny Zannuba Wahid (@yennywahid).

Selain menyatakan itu, Yenny kemudian menyatakan emoh kalau bosnya Jansen butuh dukungan. “Kalau situ belum apa2 udah menolak saya, pas bossmu butuh dukungan, saya emoh lho..” tambah @yennywahid).

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon selain menyebut baha Yenny Wahid tidak cocok di koalisi Perubahan, juga mengatakan, , jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu.

Baca juga: Ade Armando Unggah Meme Petinggi PSI Difitnah Punya Istri Muda Orang Dekat Cendana, Kok Geisz Chalifah Menyambar

Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Jansen menyebut Yenny Wahid bukan sosok Perubahan, melainkan status quo, karena bagian dari rezim sekarang.

Tentu mereka akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini.

“Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah: “anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi,” ujar Jansen dengan akun @jansen_sp.

Baca juga: Di Tuban, Wapres Tegaskan, Warga NU Wajib Bersiap Siaga Hadapi Bahaya yang Akan Datang

Jadi, lanjut dia,  ini sebenarnya untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yang diluar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak.

Menurut pemahamannya, karena yg jadi perhatian saat ini adalah soal pengisian posisi Cawapres — karena tinggal ini yang kosong dan koalisi perubahan ini juga sudah cukup syarat berlayar 20 porsen — tentulah banyak peminat dari luar sana yang merasa dirinya pantas dan ingin mengisi posisi itu.

:Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan — apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini — saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi Cawapres,” tegas Jansen.

Baca juga: Courtois Cedera Mengkhawatirkan, Real Madrid Incar Kiper Timnass Maroko Yassine Bono

“Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya Demokrat yg adalah pemegang 9,3 % (porsen) dalam koalisi perubahan ini. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya. Penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yg tidak merepresentasikan perubahan namun ingin jadi Cawapres di koalisi ini,” tandas Jansen Sitindaon, Wasekjen Partai Demokrat. (*)

(Winoto Anung)