HELOINDONESIA.COM - Peluang Prabowo Subianto berpasangan dengan Erick Tohir semakin besar. Keduanya dinilai bakal menjadi pasangan Capres dan cawapres yang saling melengkapi.
Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan menyebutkan Prabowo Subianto sosok yang dikenal tokoh nasionalis sementara Erick Tohir merupakan sosok pemimpin muda yang memiliki integritas tinggi untuk membangun bangsa. Terlebih saat ini Erick Tohir menjabat sebagau Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI.
"Erick bisa dikatakan mewakili sosok pemimpin muda inspiratif, visioner dan beorientasi global. Jadi keduanya saling melengkapi," kata Yusak saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/6/2023).
"Dari sisi basis pemilih, meskipun keduanya sama-sama merepresentasikan tokoh nasionalis, tetapi Pak Prabowo punya segmentasi pemilih sendiri yang cukup loyaj serta teruji dalam dua kali pilpres," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Muhammadiyah Restui Muhadjir Bacawapres, Ketua PWM Jatim: Angin Segar Demokrasi
Dosen Dekan FISIP Universitas Soetomo ini menilai sosok Prabowo Subianto dan Erick Tohir sudah memiliki kekuatan politik mumpuni mengungguli pasangan lainnya. Elektabilitas Prabowo saat ini tengah meningkat, begitu pun juga dengan Erick Thohir.
"Erick menjadi figur yang banyak digandrungi kalangan milenial tanah air. Jadi, Erick saya kira akan menyumbangkan insentif elektoral bagi Prabowo. Apalagi jika PAN ikut bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB," tuturnya.
Perlu diketahui, Erick Thohir kerap digadang-gadang oleh PAN sebagai cawapres. PAN juga sudah mengajukan Erick Thohir kepada koalisi KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) bentukan Gerindra-PKB yang mengusung Prabowo Subianto.
Baca juga: Prabowo Ungkap Jenderal yang Ajarkan Bagaimana Jadi Sosok yang Dicintai Anak Buah, Disenangi Atasan
Meski demikian PAN juga mendorong terbentuknya Koalisi Besar dari sejumlah parpol koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengungkapkan, pihaknya, pada prinsipnya mansih ingin membangun atau berkoalisi dengan partai politik koalisi pemerintah.
Karena itu menurut Viva, PAN mendorong agar koalisi Besar dipermanenkan dengan melibatkan PDIP. "PAN masib berkomunikasi dengan PPP dan PDIP, secara intens," kata Viva dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
