bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Komisi I DPR Desak Pemerintah Tolak Timnas Israel U-20 Datang ke Indonesia

Helo Jabar - Nasional -> Politik
Selasa, 7 Maret 2023 23:43
    Bagikan  
Komisi I DPR Desak Pemerintah Tolak Timnas Israel U-20 Datang ke Indonesia

Anggota Komisi I DPR, Sukamta.

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Meski sifatnya olah raga yang urusannya sportivitas, kontingan dari negara Israel selalu menjadi polemik bagi Indonesia. Indonesia tidak bisa menerima olahragawan Israel, bahkan itu dilakukan oleh bung Karno pada Asian Games 1962.

Hal itu karena Israel merupakan negara penjajah terhadap negara Palestina hingga kini. Indonesia menolak, karena Pembukaan konstitusi UUD 1945 menyatakan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Kini Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Pada even ini Timnas Israel ikut serta dan akan masuk ke Indonesia. Ketua PSSI menjamin keamanan para Pemain TImnas Israel. Namun, 

Terhadap masalah ini, Kalangan Komisi I DPR pun memberi reaksi. Sejumlah lembaga mendesak pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah untuk menolak keikutsertaan Israel dalam perhelatan tersebut

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah semestinya konsisten berpegang kepada amanat Pembukaan UUD 1945, yang menolak segala bentuk penjajahan di dunia. Meski demikian, dirinya mengakui bahwa posisi Indonesia dihadapkan dengan pilihan yang sulit sebagai tuan rumah.

"Kalau menilik sejarah, saat penyelenggaraan Asian Games tahun 1962, Presiden Soekarno menolak kehadiran kontingen Israel. Soekarno beralasan Israel telah melakukan penjajahan kepada Palestina,? kata Sukamta.

Sikap tegas Presiden Soekarno ini menyebabkan Komite Olimpiade Internasional (International Olympiad Committee/IOC) yang menarik diri sebagai pelindung Asian Games IV. 

?Puncaknya Indonesia keluar dari IOC dan menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) di Jakarta, yang berjalan sukses dihadiri 48 negara,? ungkap Sukamta dalam keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).

Sikap Presiden Soekarno saat itu, lanjut Sukamta,  membawa Indonesia memiliki posisi politik yang kuat di lingkup internasional, dengan menjadi pemimpin negara-negara non blok. 

Tentu, pemerintah Indonesia saat ini juga harus siap dengan konsekuensi politik atas sikap yang dipilih. Salah satu konsekuensi politik itu adalah dimungkinkan adanya pandangan Indonesia mempolitisasi ajang olahraga.

Menolak Rusia

"Tentu kita setuju ajang olahraga dijauhkan dari tarik-menarik politik, ajang olahraga menjadi wahana perdamaian dunia. Namun kenyataannya tidak jarang, organisasi olahraga dunia punya sikap standar ganda. Ini bisa terlihat saat ini, beberapa organisasi melarang atlet-atlet Rusia dalam berbagai event internasional, termasuk saat ini ada 30 negara yang menolak Rusia dalam ajang Olimpiade 2024 di Paris,? kata Sukamta. 

Alasanya, lanjut dia,  karena Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Tetapi sikap ini tidak berlaku untuk Israel yang telah menjajah Palestina puluhan tahun. ?Ini kan jelas standar ganda, ada politisasi dalam ajang olahraga," terang Sukamta.

Oleh sebab itu, politisi PKS ini  berharap pemerintah Indonesia jangan ragu dalam bersikap. Jika selama ini Indonesia senantiasa konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, terbebas dari penjajahan Israel. 

Anggota Komisi I DPR ini mendesak pemerintah menolak kehadiran Timnas U-20 datang ke Indonesia. Hal ini mengingat Israel masih menjadi penjajah Palestina. ?Semestinya pemerintah berani bersikap untuk menolak keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang U-20 di Indonesia,? kata Sukamta.

"Pemerintah bisa melakukan diplomasi, menggalang dukungan dari berbagai negara untuk menolak keikutsertaan timnas Israel. Ada banyak negara yang menolak penjajahan Israel, tentu akan mendukung sikap Indonesia. Jika ini dilakukan tentu akan menjadi tekanan politik bagi Israel dan membuka lebih kuat upaya untuk memerdekakan Palestina,"  kata Sukamta lagi. (*)

(A Winoto)