LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Kegaringan hubungan wali Kota Bandarlampung-gubernur Lampung selama ini ada tanda-tanda bakal mencair bahkan kolaborasi atau senergis jika kelak terpilih Mirza sebagai gubernur Lampung dan Eva kembali jadi wali Kota Bandarlampung.
Mereka juga sama-sama didukung partai koalisi yang sama kecuali PDIP. Partai berlambang banteng moncong putih ini mendukung Arinal Djunaidi sebagai gubernur dan Reihana sebagai wali Kota Bandarlampung.
Lewat baleho, mereka memperlihat kesiapannya melawan "banteng" di simpang empat Tugu Adipura, Enggak. Titik lokasi baleho paling strategis atau mencolok mata masyarakat Kota Bandarlampung.
Bacagub Rahmad Mirzani Djausal (RMD) bersama wakilnya Jihan Nur Chalim (JNC) dan Bacakot Eva Dwiana bersama wakilnya Deddy Amarullah (Eva-Deddy) tampil bersama di persimpangan jalan tersebut.
Kedua pasang calon kepala daerah (cakada) itu kebetulan pula paling banyak didukung partai dan mereka nyaris melawan kotak kosong. Hanya, begitu Makamah Konstitusi (MK) ketok palu, muncul lawan dari PDIP.
Eva walau kader PDIP tak berhasil mendapatkan rekom B1KWK dari partainya sendiri. PDIP lebih memilih Mantan Kadiskes Lampung Reihana sebagai calon wali Kota Bandarlampung.
Begitu pula Mirza, sudah dapat dukungan pencalonannya sebagai gubernur periode 2024-2029 dari DPP Golkar, Arinal Djunaidi sebagai ketua partai pohon beringin dari Lampung malah direkom PDIP.
Kedua bakal calon gubernur Lampung Mirza-Jihan dan bakal calon wali Kota Bandarlampung Eva-Deddy sama-sama didukung Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga terpilih sebagai presiden.
Deddy Amarullah setelah pendaftaran sebagai bakal calon wakil wali kota malah pindah partai dari NasDem ke Partai Gerindra. Eva Dwiana walau tak didukung PDIP telah didukung hampir semua partai kecuali PDIP.
Eva-Deddy mendaftar ke KPU Lampung dikawal tujuh partai pendukung (Golkar, PKS, PAN, Gerindra, Demokrat, PKB) dan dua partai nonparlemen (PSI dan PPP).
Pasangan RMD-JNC diusung tujuh partai, yakni Gerindra, Demokrat, Nasdem, PAN, PKS, PKB, Golkar, dan tiga partai pendukung nonparlamen PSI, Buruh, Ummat, Prima. (HBM)
-
