HELOINDONESIA.COM - Reshuffle kabinet yang berlangsung pada Senin (19/8/2024) mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi politik.
Salah satunya datang dari politisi PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
"Tadi pagi dilakukan reshuffle kabinet, ada beberapa Menteri yang diganti, salah satunya kader PDI Perjuangan, yaitu Profesor Yasonna Hamonangan Laoly," ucap Djarot dalam video yang diterima redaksi pada Senin (19/8/2024) sore.
Djarot mangatakan bahwa PDIP menyikapi bahwa ini merupakan hak proregatif presiden.
"Jadi silakan saja," kata Djarot.
Namun demikian, PDIP mempertanyakan apakah reshuffle kabinet itu juga hasil dari kompromi antara Jokowi dengan Presiden terpilih, Prabowo?
Sebab, PDIP melihat Prabowo tidak menghadiri acara pelantikan dan pengambilan sumpah Menteri baru yang ditunjuk.
Djarot mengatakan dengan kebijakan-kebijakan strategis ini bisa membebani pemerintahan berikutnya.
"Misalnya terkait dengan penempatan seseorang dalam jabatan strategis. Bayangkan, cuma kurang dua bulan, 43 hari efektif," tambah Djarot.
Oleh sebab itu, lanjut Djarot,pihaknya menganggap bahwa ini merupakan suatu peristiwa politik dan menjadi event atau kesempatan dari Jokowi untuk mengkonsolidir kekuasaannya dan kekuatannya.
Baca juga: KPU Lampung Gelar Jalan Sehat Menuju Pilkada Damai 25 Agustus
"Dalam rangka mengontrol, mendesakkan orang-orangnya pada pemerintahan yang akan dating," ujarnya.