bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Misi Melumpuhkan Airlangga Hartarto dan Menguasai Golkar, Hingga Agenda Jan Ethes jadi Presiden

M. Haikal - Nasional -> Politik
Minggu, 11 Agustus 2024 21:09
    Bagikan  
Partai Golkar
Foto: tangkapan layar

Partai Golkar - Politisi Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Presiden Jokowi.

Oleh:  Budi Kurniawan Suharjo, Ketua DPD Ganjarist Provinsi Banten, 
Direktorat Relawan TPD BANTEN

BANYAK orang menilai bahwa menikam Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan dari belakang adalah drama politik yang paling sadis dari pertunjukan Jokowi.

Sekarang, misi berlanjut lagi dengan melumpuhkan Airlangga Hartarto dan menguasai Golkar.

Entah nanti lewat Bahlil, Gibran atau dirinya sendiri. Yang jelas kiamat bagi Airlangga sudah semakin dekat.

Padahal, semua telah diberikan Airlangga untuk Jokowi. Mulai dari bergabung ke kabinet Jokowi di periode pertama, totalitas di Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi, menjadi kekuatan utama di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, hingga memenangkan anaknya (Gibran) bersama Prabowo di Pilpres 2024.

Baca juga: Semarak HUT Kemerdekaan di RW 21 Sendangmulyo, Arnaz Riuhkan Suasana dengan Main Tebak-tebakan

Kini, Golkar jadi partai yang seksi bagi Jokowi. Karena Golkar adalah partai besar yang kepemimpinannya bisa berganti setiap saat tanpa harus bergantung pada trah tertentu.

Tak mungkin dia kembali ke PDIP walau belum resmi mengundurkan diri, mau diletakkan di mana mukanya ?

Untuk memenuhi ambisi paska pensiun dari jabatan presiden, Jokowi butuh kendaraan politik untuk memastikan Prabowo tidak se-powerfull yang dikhawatirkannya.

Bargaining power politik menjadi penting agar keselamatan dan jaminan politik bagi Gibran, Bobby, Erina, Kahiyang terjamin.

Baca juga: Sejak Tiga Kali Laga Uji Coba, Persik Kediri Baru Menghasilkan Satu Gol Melawan Bali United Berakhir dengan Skor 1-3

Bahkan cita-cita Jan Ethes yang ingin jadi Presiden bisa jadi agenda Jokowi. Sebab kita tahu bagaimana rasa sayang seorang kakek kepada cucu pertamanya.

Andai Airlangga terkudeta dari kursi Ketua Umum Golkar, mestinya dia tidak punya beban dan bisa kembali menikmati bisnisnya.

Kecuali mereka saling sandera lalu akan membuka kartu AS-nya jika salah satunya berani melawan.

Jokowi belum selesai, dan tak akan selesai.
Karena apa yang dimulai dari tahun 2023, itu masih bagian dari permulaan untuk episode berikutnya.

Baca juga: Hati-hati Memilih Vendor Wedding, Sudah Kena Tipu Korban Diancam UU ITE

Soal bagaimana perasaan Airlangga ? “Yo Ndak Tau, Kok Tanya Saya.”

*Dikutip dari akun instagram budikurniawansuharjo