bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Usut Dugaan Kredit Macet Rp300 M Bank Lampung, Ngapain Aja Fahrizal

Herman Batin Mangku - Nasional -> Politik
3 jam 44 menit lalu
    Bagikan  
TKBM
Helo Lampung

TKBM - Alzier Dianis Thabranie

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Tokoh masyarakat Alzier Dianis Thabranie (ADT) bereaksi keras atas dugaan kredit macet hingga Rp300 miliar yang diisukan melatarbelakangi mundurnya Presly Hutabarat sebagai direktur utama Bank Lampung.

"Jika benar, bereskan itu, ngampain aja kerjanya Fahrizal Darminto itu yooo," tandas politikus senior Partai Golkar itu, Kamis (1/7/2024). Fahrizal menjabat komisaris utama yang juga sekda Provinsi Lampung.

Dia juga meminta aparat penegak hukum turun menyelusuri bau tak sedap yang muncul pasca-Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa di Hotel Sheraton, Rabu (31/7/2024), pukul 12.30 WIB.

Menurut ADT kepada Helo Indonesia, ini skandal besar, jangan mentang-mentang pengusaha terkenal seenaknya saja "memainkan" uang di bank milik Pemprov Lampung dan 15 kabupaten/kota.

Dia akan koordinasi dengan pihak-pihak kompeten agar diusut tuntas mereka yang terlibat kekisruhan di bank plat merah tersebut. "Sikat-aikat wae yang gak beres," ujarnya.

"Fahrizal juga orang sibuk, ngapain pula jadi komisaris utama, kunci kesuksesan bank tersebut," ujarnya. Dia minta Pj Gubernur Lampung Samsudin mengevaluasi Bank Lampung.

Pada RUPS Luar Biasa, Mahdi Yusuf yang sebelumnya menjabat direktur Kepatuhan Bank Lampung yang menggantikan posisi Presly Hutabarat menjadi pelaksana tugas (plt) direktur utama Bank Lampung.

Desas-desusnya, kredit macet Rp300 miliar itu melibatkan pengusaha terkenal inisial TR. Masih banyak kredit macet lainnya. Belum lagi masalah-masalah kredit macet lainnya serta wacana jadi anak perusahaan Bank Jatim.

"Gak bisa ngurus Bank Lampung, copot wae, bukannya malah berkembang seperti bank-bank daerah lain, Bank Lampung malah mau nyungsep," pungkasnya kepada Helo Indonesia.

Dari pihak Bank Lampung, ada yang mengatakan mundurnya Presly Hutabarat tak terkait kredit macet. Menurut sumber yang tak mau disebutkan identitasnya, hal itu biasa dalam suatu perusahaan. (HBM)

 -