HELOINDONESIA.COM - Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) adalah sosok politisi yang lincah bermanuver. Pembawakannya gampang kesana kemari, dengan gaya khas Nahdhatul Ulama (NU) bisa bergaul dengan politisi mana pun, termasuk dengan SBY, mantan bosnya saat jadi Menaker dulu.
Rabu mala mini, 3 Mei, Gus Muhaimin menyambangi SBY, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat ini menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Gus Muhaimin alias Cak Imin datang ke Puri Cikeas bersama pengurus DPP PKB. Partainya SBY, Partai Demokrat, juga anggota Koalisi Perubahan.
Kedatangannya diniati untuk silaturahmi, dan bukan hanya itu, dia juga punya misi besar ingin menanyakan ke SBY soal sikap partai di koalisi tersebut terkait apakah keputusan mereka sudah final atau belum di Koalisi Perubahan.
Cak Imin ingin bertanya kepada SBY soal sikap partai koalisi pendukung Anies. Cak Imin mebawa pertanyaan terkait dengan sikap masing-masing partai di KKP apakah suara mereka sudah bulat dalam pencapresan menjelang Pilpres 2024 mendatang.
"Paling penting apakah pilihan masing-masing di grup koalisi ini sudah final?" terang Cak Imin usai bertemu Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto di Senayan, Jakarta, Rabu 3 Mei.
Lebih spesifik lagi, ternyata, Cak Imin punya rencana tersendiri yakni menggaet Demokrat ke Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bila Koalisi Perubahan belum final dalam membuat keputusan.
Dia ingin membuat Koalisi Besar, seperti dikatakan Airlangga Hartarto saat bertemu Cak Imin. Tapi lebih jelasnya, Gus Muhaimin ternyata ingin mengajak bergabung ke Koalisi Besar, yang dibentuk PKB dan Golkar. "Pak SBY, Kalau belum final bisa kita ajak ke sini," lanjut Cak Imin.
Namun, Ketua DPP Partai NasDem Charles Meikyansah dalam keterangannya Rabu (3/5/2023) menilai bahwa langkah Cak Imin merupakan wuijud dari silaturahmi kebangsaan.
Charles akan menyambut baik kedatangan Cak Imin ke kediaman sang eks Presiden RI itu. Dia menduga Gus Muhaimin ingin bergabung ke Koalisi Perubahan.
Charles juga membuka pintu seluas-luasnya bila Cak Imin memutuskan untuk bergabung ke Koalisi Perubahan lantaran koalisi tersebut berprinsip terbuka dengan semua partai. (*)
(Winoto Anung)
