LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Calon Ganjar Pranowo mengatakan perlunya perhatian lebih pada kelompok rentan dan bagaimana agar pemerintah bisa melayani dan memberikan teladan pemimpin yang antikorupsi.
Menurut dia, pada pandangan penutupnya, perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak manula membutuhkan perhatian lebih. "Jangan tinggal mereka," ujarnya pada debat capres pertama di Kantor KPU, Selasa (12/12/2023).
Kedua, kata dua, bagaimana pemerintah bisa layani dengan beri teladan pemimpin yang anti korupsi. Beri layanan mudah, murah, cepat, sat set. Kalau bisa bahagia rakyat.
Baca juga: Prabowo Empat Kali Bela Keberhasilan Jokowi
Sejak awal hingga akhir, Ganjar menegaskan konsisten tidak akan abu-abu. "Kami ini orang kecil yang kalau rapat, bapaknya hanya di level kecamatan. Kami terbiasa dengarkan keluh kesah rakyat," katanya.
Soal demokratisasi, katanya, jika terlaksana, enggak ada lagi cerita Bu Sinta, Mas Butet, Melki, karena dewasa dalam demokrasi. Maka dalam penghormatan HAM, kita konsisten antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dan, saya berdiri dengan korban. Terima kasih. Mohon maaf kalau ada kata yang salah."
Baca juga: Anies: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa
Debat pertama dari lima debat ini mengangkat tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.
Pada sesi awal, Ganjar menyampaikan visi, misi, dan program dalam waktu empat menit. Setelah itu ada sesi menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan panelis dari KPU.
Kemudian ada sesi saling bertanya dan menjawab, juga menyanggah, antara Ganjar, Anies, dan Prabowo. Adapun sesi terakhir debat ini adalah pernyataan pemungkas. (Ist)
