HELOINDONESIA.COM - Calon Presiden Ganjar Pranowo menanggapi putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang tengah menjadi pembicaraan hangat.
Ganjar mengaku sudah berbicara sebagai bagian dari warga, bagian dari rakyat yang gelisah melihat demokrasi dan keadilan yang sedang mau dihancurkan.
Menurutnya, Majelis Kehormatan MK telah membuktikan bahwa lembaga tertinggi konstitusi Republik ini masih menjunjung tinggi ruh demokrasi.
Meski demikian dia berharap masa depan Indonesia dapat dibsangun dengan fondasi yang berdasar nilai-nilai luhur bangsa tanpa tendensi apapun yang mencederai demokrasi dan keadilan.
Baca juga: Lewat Senam, Forbes Ajak Masyarakat Lampung Pilih Ganjar - Mahfud
Apalagi dia menyatakan, sejarah Indonesia masih sangat panjang perjalanannya. "Kita generasi yang ada saat ini punya tanggung jawab sejarah. Apakah kita akan mengorbankan sejarah panjang Indonesia ke depan. Jawaban saya tidak. Kita akan memastikan sejarah yang terang. Memastikannya demokrasi dan keadilan sampai selamanya," ucap dia dalam keterangannya, dikutip Sabtu
Oleh karena itu dia menambahkan, untuk menggapai masa depan bangsa yang cerah, diam bukan pilihan yang tepat. "Diam bukan sebuah pilihan, mimpi yang diimpikan sendirian hanya akam menjadi mimpi. Mimpi yang diimpikan bersama adalah kenyataan,” paparnya.
Seperti diketahui, MKMK memutuskan untuk memberhentikan Anwar Usman dari ketua Mahkamah konstitusi atau MK. Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran etik dalam putusan syarat usia capres-cawapres.