Kontroversi Rekomendasi PKB: Subandi Tegaskan Komitmen Bersama Mimik di Pilkada Sidoarjo

Senin, 2 September 2024 14:56
Subandi komitment dengan Mimik Idayana HI

HELOINDONESIA.COM -Keputusan Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan DPP serta DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk memberikan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon bupati Achmad Amir Aslichin-Edi Widodo pada Rabu (28/8) malam, sehari sebelum batas akhir pendaftaran ke KPU Sidoarjo, menyisakan banyak tanda tanya, terutama di kalangan fungsionaris DPC PKB Sidoarjo.

Terlebih, keputusan ini menimbulkan kebingungan terkait alasan di balik pemilihan pasangan Amir Aslichin (Iin) dari PKB dan Edi Widodo dari PDIP, alih-alih pasangan Subandi-Mimik Idayana yang juga diusung PKB dan Partai Gerindra. Subandi, yang saat ini menjabat sebagai Plt Bupati sekaligus Ketua DPC PKB Sidoarjo, merasa perlu menjelaskan kronologi keputusan Cak Imin yang dipandangnya kontroversial.

Pada Minggu (1/9), Subandi menjelaskan kepada sejumlah awak media mengenai perjalanan sebelum keputusan tersebut. Ia mengawali ceritanya dengan menyampaikan bahwa satu hari sebelum pendaftaran ditutup, ia masih belum mendapatkan kejelasan mengenai rekomendasi.

Baca juga: Lagu Supernova Aespa Begitu Semangat, Ternyata Sama dengan Arti Liriknya, Simak ya!

Pada Rabu, 28 Agustus, adalah hari krusial apakah Subandi-Mimik akan mendapatkan rekomendasi dari PKB. Karena keesokan harinya, Kamis, 29 Agustus, adalah batas terakhir pendaftaran calon di KPU.

Menyusul mendesaknya waktu, Subandi diundang untuk bertemu pengurus DPW PKB di kediaman Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum di Jombang. Dalam pertemuan yang juga dihadiri Amir Aslichin, Gus Atok, dan KH. Salam Sochib Bisri, DPP PKB mengeluarkan rekomendasi untuk Subandi dan Amir Aslichin maju sebagai pasangan calon.

Baca juga: Fenomena di Pilkada Jatim 2024, Bila Bumbung Kosong Menang Begini Aturannya

Subandi merasa terkejut dengan keputusan tersebut, mengingat ia telah menjalin kerjasama yang solid dengan Mimik Idayana untuk Pilkada Sidoarjo. Meskipun Amir Aslichin mengaku mendapatkan instruksi kyai untuk menjadi pasangan Subandi, ia menolak berpasangan karena sejumlah partai sudah memberi rekomendasi kepada pasangan Subandi-Mimik.

Subandi menyatakan, "Saya tidak ingin mengecewakan partai-partai yang telah mendukung saya dan Bu Mimik." Ungkapnya.

Baca juga: Prabowo Akan Dirikan Kementerian Perumahan, Oligarki Dilarang Ikut Bagun 3 Juta Rumah

Namun, setelah pertemuan tersebut, pada malam Rabu, Subandi dipanggil oleh Gus Halim Iskandar dan Anik Maslachah di Surabaya, di mana mereka mendorong Subandi dan Amir Aslichin untuk berpasangan.

Subandi terpaksa menolak tawaran tersebut demi menjaga komitmennya dengan tiga partai dan Mimik Idayana, bahkan Subandi mengalah “Saya bersedia jika Mas Iin menjadi Bupati dan Bu Mimik sebagai wakilnya. Saya siap mendukung dari belakang,” tegas Subandi kepada media pada Minggu, 1 September 2024.

Atmosfer semakin tegang setelah pernyataan Subandi tersebut diungkapkan dalam rapat tertutup. Tiba-tiba, Amir Aslichin memberikan tanggapan dan menanggapi pernyataan Subandi yang dianggapnya cukup berani. “Kulo kepingin dadi wakil jenengan, Pak Bandi,” jawab Iin, merendah, yang ditirukan oleh Subandi.

Mendengar jawaban itu, Subandi pun merasa perlu untuk menanyakan kenapa hal itu baru disampaikan sekarang, padahal ia sudah memiliki komitmen yang terjalin bulanan dengan pasangannya, Mimik Idayana. “Kenapa tidak diucapkan sebelumnya?” tanyanya.

Subandi, demi menjaga hubungan dengan pasangannya dan partai yang telah memberikan rekomendasi kepada dirinya dan Mimik, akhirnya memutuskan untuk berkomitmen maju sebagai calon bupati melalui Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Ia juga meminta restu dari Gus Halim Iskandar dan menegaskan bahwa ia masih merupakan kader PKB. Jika terpilih, Subandi berencana untuk kembali ke PKB.

Gus Halim pun memberikan izin kepada Subandi untuk melanjutkan perjuangannya bersama para pendukung dan pengusungnya.

Perlu dicatat bahwa hingga saat ini, Subandi masih menjadi kader PKB dan belum pernah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo.***(RN)

Berita Terkini