Pilgub Jatim 2024: Khofifah Unggul di Survei Dijagokan Pengamat

Minggu, 1 September 2024 19:51
Petahana Khofifah Indar Parawansa Dok Humas

HELOINDONESIA.COM - Tiga calon Gubernur Jatim akan bersaing dan uniknya ketiganya adalah perempuan dengan wakil laki-laki. Yang pertama Khofifah Indarparawansa - Emil Dardak, kedua Luluk Hamidah - Lukmanul Khakim, dan terakhir Tri Rismaharini - KH Zahrul Azhar Asad (Gus Hans).

Kejutan terjadi menjelang penutupan pendaftaran dengan munculnya nama Luluk Hamidah - Lukmanul Khakim yang dicalonkan oleh PKB. Keduanya politisi dari PKB.

Kejutan juga terjadi saat Risma secara mengejutkan dipasangkan dengan Gus Hans kader Golkar yang juga punya latar belakang NU.

Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memotret bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 29,8 persen.

Sedangkan elektabilitas Emil Elestianto Dardak sebesar 3,8 persen.

Kemudian, strong voters (pemilih loyal) atau responden yang pasti akan memilih Khofifah jika dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Timur mencapai 31,6 persen.

Masih ada 51 persen responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanyakan perihal kandidat calon Gubernur Jawa Timur. Artinya dua kandidat lain yaitu Risma dan Luluk masih ada peluang.

Dalam sebuah wawancara via telepon, Singgih Manggalou, pengamat politik sekaligus dosen Fisip UPN Jatim, mengungkapkan bahwa kehadiran tiga Srikandi dalam Pilgub Jatim memberikan variasi pilihan bagi masyarakat. "Masyarakat kini memiliki banyak opsi," ujarnya.

Diketahui bahwa Khofifah, yang didukung oleh partai politik besar, akan mengalami sedikit kesulitan untuk dikalahkan. Mengenai Luluk, Singgih menilai bahwa peluangnya untuk menang tipis, meskipun ia memiliki akar kuat di Jatim dan saat ini menjabat sebagai anggota legislatif.

Baca juga: APTIKNAS Rilis Dukung Pameran Growtech Jakarta dan ProPak Indonesia 2024

"Jika ia berkolaborasi dengan tokoh muda atau tokoh dari luar PKB, ini bisa memperluas basis dukungan dan mengurangi suara yang kurang," jelasnya.

Di sisi lain, Singgih berpendapat bahwa lebih baik jika PDIP dan PKB memilih kader mereka sendiri. "Secara internal, ini baik bagi partai karena para kader jadi percaya diri bahwa mereka akan terpilih mewakili partai di masa depan."

Namun, Luluk dihadapkan pada kendala waktu sosialisasi yang terbatas. "Ia kurang dikenal di luar PKB dan waktu untuk sosialisasi visi dan misi sangat mepet," imbuhnya.

Menurutnya, ketiga kandidat memiliki kemampuan untuk memimpin Jatim, namun menghadapi tantangan berbeda dalam memenangi Pilgub.

Peta politik Pilkada 2024 juga mengalami perubahan setelah keputusan MK mengenai ambang batas pencalonan. Dengan keputusan tersebut, partai politik dapat mencalonkan calon kepala daerah tanpa batasan berdasarkan jumlah suara kursi DPRD, tetapi berdasarkan persentase suara sesuai DPT daerah masing-masing.

Singgih menyatakan bahwa kemunculan Gus Hans cukup mengejutkan, terutama setelah awalnya laman informasi mengabarkan bahwa pendamping Risma di Pilgub 2024 adalah Sutijadi, mantan wali kota Malang.

Baca juga: Tubuh Tinggi Tak Menguntungkan Para Aktor Film

Namun, kemunculan nama Gus Hans di saat-saat terakhir menunjukkan adanya perubahan. Nama Zahrul Azhar Asumta juga mencuat setelah resmi menjadi pendamping Tri Rismaharini dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024. Keduanya akan menantang pasangan petahana Khofifah-Emil Dardak. Menurut Singgih, pemilihan Gus Hans mengikuti model kerja sama politik antara nasionalis dan religius. "Ini telah menjadi role model untuk PDIP," tambahnya.

Pertimbangan lain adalah usia Gus Hans yang lebih muda, untuk menyeimbangkan Emil Dardak yang juga mewakili kalangan muda. Satu kekhawatiran adalah masuknya Gus Hans sebagai calon di menit-menit terakhir yang berdampak pada sosialisasi yang sangat singkat.

"Meskipun Gus Hans dikenal sebagai tokoh muda, ia belum dikenal sebagai calon gubernur atau wakil bupati," jelas Singgih. Ketika ditanyakan mengenai peluang Risma-Gus Hans, ia menjawab, "Tentu ada peluang, tetapi sulit untuk mengalahkan kekuatan petahana.".***

Berita Terkini