bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Pemenang Pilgub Jatim 2024 Antara Khofifah, Risma dan Luluk Bila Dikaitkan Pilpres

Satwiko Rumekso - Pilkada
Senin, 16 September 2024 10:36
    Bagikan  
Pilgub Jatim 2024
Kolase, istimewa

Pilgub Jatim 2024 - Pemenangnya selaras dengan Pilpres

HELOINDONESIA.COM -Survei elektabilitas Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 menunjukkan bahwa pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak diprediksi akan mendapatkan suara terbanyak. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, dalam wawancara dengan wartawan pada Rabu (4/9/2024).

Sebagai informasi, Pilkada Jatim 2024 akan diikuti sebanyak 3 pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur. Ketiga paslon itu adalah Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim bakal bertarung di Pilgub Jatim 2024

Menurut Adib, ada beberapa faktor yang menjadikan Khofifah unggul. Pertama, dalam Pilkada, masyarakat cenderung lebih memperhatikan figur ketimbang partai politik. Popularitas, elektabilitas, akseptabilitas, serta rekam jejak calon menjadi pertimbangan utama bagi pemilih.

"Jika dilihat dari segi ini, Khofifah lebih diunggulkan dibandingkan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah. Pengalaman Khofifah lebih luas, baik di DPR, sebagai menteri, maupun sebagai gubernur. Sedangkan Risma hanya memiliki pengalaman sebagai walikota dan menteri,” ujar Adib yang juga Dosen Fisip di Unis.

Adib menambahkan bahwa jika Khofifah mampu menggabungkan keunggulan figurnya dengan dukungan mesin partai, peluang kemenangannya akan semakin besar.

Menurut Adib bila Risma dibandingkan head to head, adalah yang paling mendekati Khofifah. Namun, meskipun Risma adalah figur populer, calon wakil gubernurnya tidak mampu mendukung secara signifikan suara elektoralnya. "Berbeda dengan Khofifah yang didampingi Emil Dardak, yang kuat di kalangan pemilih muda, khususnya Gen Z," jelasnya.

Adib juga menyatakan bahwa meski ada anggapan suara NU akan terpecah, hal itu tidak akan terlalu signifikan. Di Pilkada, figur calon lebih dominan dibandingkan afiliasi partai. PDIP dan PKB mungkin mendapat suara besar di Pileg, tetapi pada Pilkada dinamika pemilihan berbeda.

Lebih lanjut, Adib menjelaskan bahwa suara pada Pilpres 2024 mungkin akan sejalan dengan gambaran Pilkada. Dukungan koalisi KIM dan Muslimat yang dimiliki Khofifah, serta representasi Prabowo-Gibran, memperkuat posisinya.

Di sisi lain, klaim Luluk Nur Hamidah bahwa suara PKB akan bulat mendukungnya dipertanyakan oleh Adib. Meskipun ketiga kandidat memiliki identitas politik yang kuat terkait ke-NU-an, kalangan Nahdliyin juga merupakan pemilih rasional.

"Keuntungan Khofifah adalah statusnya sebagai petahana, yang telah membuktikan keunggulannya dalam menghadirkan program yang nyata dan realistis bagi masyarakat Jatim," tambah Adib.

Oleh karena itu, menurut Adib, satu-satunya ancaman bagi Khofifah dalam Pilkada Jatim 2024 adalah Tri Rismaharini.