Lampung Bergerak Rencana Aksi Tuntut Pembebasan Ketua RT Wawan ke Kejati dan Polda Lampung

Jumat, 24 Maret 2023 16:50
Gunawan Pharrikest dan Poster Lampung Bergerak (Foto Ist/Helo Indonesia Lampung)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Sejumlah organisasi massa (ormas) Islam yang tergabung dalam Lampung Bergerak merencanakan aksi tuntutan pembebasan Ketua RT Wawan Kurniawan ke Kejaksaan Tinggi dan Polda Lampung, Selasa (28/3/2023).

"Insha Allah, Selasa (28 Maret 2023) akan ada aksi akbar menyikapi penahanan Wawan Kurniawan, ketua RT, yang membubarkan kegiatan tak berizin," kata Gunawan Pharikkesit kepada "Helo Indonesia Lampung", Jumat (24/3/2023).

Gunawan Pharrikesit juga memposting video poster rencana aksi ke sejumlah grup whatsapp (WA). Lampung Bergerak merupakan gabungan dari berbagai ormas Islam, termasuk Forum Suara Masyarakat Lampung (FSML).

Polda Lampung menahan Wawan, ketua RT 12, Kelurahan Rajabada Lama, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung, karena menghentikan kegiatan jemaat Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) karena belum ada izin.

Menurut Gunawan yang baru saja terpilih sebagai tokoh nasional versi Refly Harun Channel, penangkapan Wawan terburu-buru. Apalagi mereka sudah damai, katanya kepada "Helo Indonesia", Rabu (22/3/2023).

Wawan, menurut dia, memiliki wewenang sebagai RT, aparat terdepan, melakukan tindakan penghentian kegiatan yang tidak ada izin yang berpotensi menimbulkan kerusuhan atau amuk masyarakat sekitarnya.

Gunawan juga menilai naif pasal yang dikenakan terhadap Wawan Kurniawan, yakni Pasal 156 (a) tentang penodaan agama tapi lapirannya tipe A, kepolisian. "Lantas, siapa yang menjadi korbannya?" tanyanya.

Apakah nanti akan dihadirkan korban adalah para jemaat yang sudah jelas melakukan pelanggaran dengan tidak memiliki izin melaksanakan kegiatan mereka saat itu? tanyannya.

Pihak jemaat juga sudah beberapa kali berjanji tidak mengulangi kegiatan keagamaan sebelum mengantong izin dari tahun 2016. "Namun faktanya?" tanya Gunawan Pharrikesit.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan penahanan Wawan setelah penyelidikan dan penyidikan telah memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Pandra, ada unsur sebab akibat yang tidak bisa dilepaskan, sejak sebelum hingga terjadinya peristiwa. Perbuatan tersangka yang masuk begitu saja juga tidak bisa dibenarkan, katanya.

Penyidik Polda Lampung sendiri menetapkan Wawan sebagai tersangka setelah memeriksa 15 saksi. Beberapa saksi yang telah dimintai keterangan merupakan ahli agama dan ahli hukum pidana.  

Kasus ini sempat viral setelah beredarnya video yang memperlihatkan Wawan melarang jemaat GKKD untuk beribadah. Wawan masuk lalu mengusir para jemaat yang sedang beribadah.

Sempat juga terjadi perdamaian antara Wawan dan jemaat GKKD, Kamis (23/2/2023). Wawan juga meminta maaf atas apa yang dilakukannya. Jemaat GKKD juga disebutkan menerima permintaan maaf dari Wawan dan memeluknya sebagai tanda permasalahan tersebut sudah selesai. (HBM)

Berita Terkini