LAMPUNG, HELOINDONESIA,COM -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Lampung (Unila) aksi menolak dilantik Rektor Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA, IPM yang mereka nilai masih bagian dari "Rezim Kotor".
Seratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM dan KBM itu bergantian orasi sambil membentangkan belasan spanduk penolakan mereka dilantik hampir satu jam di Bundaran Unila, Jumat (173/2023), pukul 14.20 WIB sampai pukul 15.15 WIB.
Ada tiga alasan mereka menolak dilantik dan menilai rektorat saat ini "Rezim Kotor" yang masih tersangkut kasus hukum korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)," kata Wakil Ketua BEM Unila 2023 Muhammad Ikhsan Habibi.
Pertama, pimpinan Unila saat ini masih tersangkut kasus hukum dugaan KKN proyek pengadaan barang jasa dan penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unila TA 2020-2022 yang sedang diusut jajaran Kejati Lampung.
Kedua, para mahasiswa ingin mewujudkan student goverment tanpa adanya intervensi dari pihak birokrat Unila, ujar Muhammad Ikhsan Habibi yang telah mendapatkan Surat Undangan Direktorat Kemahasiswaan Nomor 2466/UN26/KM.03.03/2023.
Ketiga, BEM dan KBM Unila menyatakan sikap akan mengawal dan menjaga marwah dan nama baik Unila, katanya mengenai adanya rencana Pengukuhan/Pelantikan BEM dan KBM bersama pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unila lainnya.
?Dengan atau tidak diundangnya dalam pelantikan, kami secara tegas menolak untuk dilantik oleh Rektor Unila dan jajarannya sebagai bentuk perlawanan atas komersialisasi pendidikan," tandas
Muhammad Ikhsan Habibi.
Dilanjutkannya, sampai Rektor Unila Prof. Lusmeilia menjamin jajarannya bersih dari persoalan hukum yang berimbas pada cideranya konstitusi dan jatuhnya marwah Unila sebagai lembaga pendidikan yang menjunjung integritas. (HBM).