Pasangan Dokter Selamatkan Barang Antik dan Bersejarah di Bandarlampung

Selasa, 14 Maret 2023 11:09
Tiga koleksi sang dokter: kendi Lampung, pepadun, lukisan maestro berharga miliaran rupiah (Foto HBM/Helo Indonesia Lampung)

Oleh Hajim *

LAMPUNG, HELOINDONESIA, COM -- Pasangan dokter senior mengoleksi beragam benda-benda antik dan bersejarah sejak muda di Kota Bandarlampung, mulai dari manik-manik Zaman Sriwijaya, lukisan para maestro, tapis, batik, rumah panggung, keramik, gerabah, hingga pepadun tua pun ada.

Semua itu mereka peroleh tak sengaja, tidak berburu, pemilik benda-benda itu yang datang menawarkan benda-benda warisannya. Sayangnya, kedua suami istri yang ditemui "Helo Indonesia Lampung", Sabtu (11/3/2023), masih enggan diungkapkan identitasnya.

"Mereka yang datang minta tolong terdesak kebutuhan buat anak sekolah dan lainnya dengan menawarkan benda simpanannya," kata sang istri yang mengijinkan "Helo Indonesia Lampung" melihat sebagian kecil koleksinya.

Selain menolong, kedua dokter senior itu juga hitung-hitung menyelamatkan benda antik dan bersejarah tak lari keluar daerah. "Sayang sebenernya, sudah banyak benda antik dan bersejarah yang sudah terbang keluar negeri," katanya.

Di rumahnya yang penuh benda-benda antik, ada beberapa lukisan Affandi, Jeihan Sukmantoro, dan Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres. Lukisan-lukisan para maestro ini bernilai miliaran rupiah.

Mereka juga menyimpan kain-kain tapis  dan batik antik yang diperlakukan dalam ruang khusus agar terawat dengan baik. Ada rumah panggung tua dengan berbagai ukiran ragam hias khas Lampung. Di dalam rumah, ada pepadun tua dan lawang kuring.

Kursi, meja, lemari tua bertahta marmer dari Tiongkok pun memenuhi rumahnya yang juga tua, dibangun tahun 1928, di jalan utama Kota Bandarlampung. Dia memperolehnya dari pelosok-pelosok daerah yang mungkin lewat jalur sutra.

Sang istri juga memperlihatkan sepasang kendi tua Lampung Pepadun yang diperolehnya dari atas bumbungan rumah serta gerabah buat membakar dupa. Masih banyak barang-barang antik lainnya.

Mereka ingin melepas beberapa koleksinya kepada orang yang paham dengan nilai sejarahnya dan tak boleh keluar daerah ini. "Lawang kuring itu sampai ke Lampung dari Banten ada sejarahnya," ujar sang istri yang telah divonis kanker.

* Wartawan Helo Indonesia Lampung

Berita Terkini