Gempa Tektonik M5,5 di Samudra Hindia Selatan Gunungkidul, Tidak Berpotensi Tsunami

Senin, 26 Agustus 2024 21:19
Getaran gempa ini dirasakan di beberapa daerah, termasuk Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul dengan intensitas III-IV MMI, yang dirasakan oleh banyak orang dalam rumah.  Ist

HELOINDONESIA.COM - Gempa bumi tektonik berkekuatan M5,5 mengguncang wilayah Samudra Hindia di selatan Gunungkidul pada Senin, 26 Agustus 2024, pukul 19.57 WIB. Menurut analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat di koordinat 8,85° Lintang Selatan dan 110,17° Bujur Timur, sekitar 107 km arah barat daya dari Gunungkidul, dengan kedalaman 42 km.

Gempa ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang diakibatkan oleh deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng (megathrust). Analisis lebih lanjut dari BMKG menunjukkan bahwa mekanisme gempa ini merupakan pergerakan naik (thrust).

Getaran gempa ini dirasakan di beberapa daerah, termasuk Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul dengan intensitas III-IV MMI, yang dirasakan oleh banyak orang dalam rumah. 

Baca juga: Jaksa Agung RI: Hasil Audit BPK pada Suatu Tindak Pidana Korupsi Membantu Kejaksaan dalam Membuktikan dan Menghitung Kerugian Negara


Sementara itu, di Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta, dan Klaten, intensitas gempa tercatat pada skala II-III MMI, di mana getaran dirasakan jelas di dalam rumah, seakan-akan ada truk yang lewat.

Meski getaran dirasakan di wilayah yang cukup luas, hasil pemodelan BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Hingga pukul 20.20 WIB, BMKG melaporkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) yang terpantau dari hasil monitoring.

Baca juga: Jadi Pembicara Kunci Rakornas Posyandu, Mendagri Tekankan Pentingnya Perkuat Desa


BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal mereka untuk memastikan keamanannya sebelum kembali masuk.

"Informasi resmi mengenai gempa bumi ini hanya dapat diperoleh dari BMKG melalui kanal komunikasi yang telah terverifikasi, seperti Instagram dan Twitter @infoBMKG, situs web bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, kanal Telegram InaTEWS_BMKG, serta aplikasi mobile WRS-BMKG atau InfoBMKG," papar keterangan tertulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono ke media ini, Senin (26/8/24).

Berita Terkini