Kado HUT RI, Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung Pecahkan Rekor MURI

Senin, 19 Agustus 2024 10:13
Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung plus 318 peserta akan menarik bendera merah putih 5 x 20 m dari Pantai Gunung Kunyit Bandarlampung, ke Pantai Mutun Padang Cermin, Pesawaran, Sabtu (17/8/2024) pagi. | dok/Muzzamil Helo Lampung

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung didukung sedikitnya 318 peserta akan menaja even Peringatan HUT ke-79 RI 17 Agustus 1945 tahun ini sekaligus pemecahan Rekor MURI kategori "Berenang di Perairan Terbuka Membawa Bendera Merah Putih Menempuh Jarak Terjauh".

Mereka menarik Bendera Merah Putih ukuran 5 x 20 meter sejauh kurang lebih 8 ribu meter dari titik start Pantai Gunung Kunyit Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandarlampung, sampai ke Pantai Mutun, Desa Sukajaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Sabtu (17/8/2024).

Pemrakarsa, Dr. (Cand) Ir. Napoli Situmorang, M.T., M.H., IPM. ASEAN Eng., pehobi renang, bersepeda, dan lari, akademisi cum praktisi dan konsultan jasa konstruksi, dosen luar biasa mata kuliah Struktur Baja dan Aspek Hukum Jasa Konstruksi Universitas Bandar Lampung (UBL), dosen industri Politeknik Negeri Lampung (Polinela), dosen Praktisi Mengajar Aspek Hukum Dalam Pembangunan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) 2023, koordinator komunitas ini.

Bertajuk 'Berenang Merdeka', Napoli melalui keterangan tertulisnya menyebut tujuan even ini. "Memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme, menunjukkan prestasi warga Lampung yang bisa mencatatkan kegiatannya di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), memperkenalkan wisata bahari di Lampung, dan memasyarakatkan olah raga berenang di laut," terang Napoli, Jum'at (16/8/2024).

Dia bilang, pihaknya memastikan diri bersiap matang, melalui dua kali uji coba terutama untuk mengetahui derajat hempasan ombak berikut mitigasi force majeure-nya andai ada.

Pekacamata, alumnus SMAN 3 Tanjungkarang (Bandarlampung) 1984, S1 Teknik Sipil Unila 1987, Pendidikan Profesi Insinyur, S2 Magister Teknik Sipil Magister Hukum, kandidat doktor Teknik Sipil Universitas Tarumanegara (Untar), Komisaris Utama Tirta Wandhira Utama dan Dirut Berdatu Konsursindo ini mengafirmasi, taja dihelat 17 Agustus pagi. "Start dari Pantai Kunyit jam 06.00, diperkirakan sampai Pantai Mutun jam 09.30 WIB," tutur Napoli, bila ini berhasil akan dicatat Rekor MURI kategori itu.

Tak menyana antusiasme publik sedemikian 'menyala Abangku" meski berbayar swadiri (kontribusi Rp75 ribu/orang), lantaran animo masyarakat daftar begitu besar pendaftaran peserta dia tutup lebih awal.

"Terpaksa pendaftaran kami tutup lebih cepat dari rencana. Sampai ditutup 25 Juli lalu, 318 peserta daftar," data Napoli, melugaskan dua kali uji coba penarikan bendera sebelumnya, semata ditujukan untuk mencoba kekuatan konstruksi benderanya menahan beban dan hempasan ombak selama proses penarikan.

"Uji coba kedua, bendera kami tarik dengan jarak 5,2 Km. Puji Tuhan konstruksinya cukup kuat. Mohon doanya biar pada pelaksanaan nanti berjalan lancar aman. Aamiin," khatur Napoli, Waketum II DPP Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Pertahkindo) Bidang Bina Pranata dan Pengembangan Profesi Jasa Konstruksi ini.

Pra-even, Napoli dan komunitas ini gaet Toko Oleh-Oleh Hai-Toms Cafe, Jl Raden Intan Bandarlampung dan PMI Lampung menaja donasi kemanusiaan donor darah tajuk Donor Merdeka, di kompleks toko, 9 Agustus lalu.

"Terkumpul 50 kantong darah," catat Napoli, yang juga tercatat bagian pengurus Bidang Ketenagakerjaan, Advokasi, Jaminan Sosial DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung pimpinan Ary Meizari Alfian.

"Hari ini 16 Agustus 2024, Merdeka Sampah, bekerja sama dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Provinsi Lampung, DLH Kota Bandar Lampung, anggota Brigif-4 Marinir/BS Korps Marinir TNI-AL. Terkumpul satu truk sampah," lanjut Napoli, ihwal taja susulan H-1, yang terpantau turut pula dihadiri antara lain oleh Kepala DLH Lampung Emilia Kusumawati, dan Kepala DLH Bandarlampung Ahmad Husna.

"Kami, Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung, membersihkan perairan sekitar Pantai Kunyit dari sampah. Tim lain bergerak membersihkan daerah pantai dari sampah. Kolaborasi yang baik. Kami bukan cuma mau menyehatkan badan kami. Kami juga mau menyehatkan lingkungan kami. Bergerak terus untuk kebaikan bersama. Semoga bisa menginspirasi yang lain. Jangan lelah berbuat baik. Semangat terus," tutupnya impresif.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Bravo Napoli, bravo Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung. Merdeka! (Muzzamil)

 - 

Berita Terkini

Si Bapak, Merdeka!

Peristiwa • 3 jam 23 menit lalu